Ahad 13 Nov 2016 17:50 WIB

Banjir Terjang Daerah yang tak Pernah Banjir di Kota Bandung

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Stasiun Kereta Api Bandung terendam air, Ahad (113/11).
Foto: Arie Lukihardianti/ Republika
Stasiun Kereta Api Bandung terendam air, Ahad (113/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hujan besar, terus mengguyur Kota Bandung sejak pukul 12.00 WIB hingga berita ini diturunkan, pukul 17.30. Akibatnya, beberapa daerah di Kota Bandung yang tak pernah banjir pun ikut tergenang air. Di antaranya, jalan persimpangan Wastu Kencana menuju Cicendo dan Tamansari, Jalan Cicendo, Kebon Kawung, Gatot Subroto dan Jalan Pasir Koja.

Akibat banyak titik banjir, kawasan lalu lintas di Kota Bandung macet di beberapa tempat. Di antaranya di Jalan Cicaheum, Ujungberung, Sindang Laya, Laswi, Gatsu, Antapani, Ahmad Yani dan lainnya.

"Stasiun Bandung tergenang hingga 20 centimeter. Di kawasan lalu lintas Jalan Wastu Kencana setinggi orang dewasa. Pasir Koja lumpuh total, ini biasanya tak banjir," ujar Koordinator Humas dan Protokoler Basarnas Provinsi Jawa Barat, Joshua Banjarnahor, kepada wartawan, Ahad (12/11).

Selain itu, kata dia, hujan deras disertai angin kencang pun mengakibatkan pohon tumbang di beberapa titik Kota Bandung. Bahkan, kanopi lepas di lantai atas Mal BEC, Jalan Purnawarman karena hujan. Hujan angin yang terjadi daerah Jalan Lembong dan Jalan Merdeka pun, mengakibatkan air masuk ke area pertokoan.

"Di Jalan Cihampelas, ranting patah karen hujan disertai hujan es. Pohon tumbang, di antaranya di jalan Manado, Otto Iskandardinata, Jalan Serayu," katanya.

Joshua mengimbau, para pengendara roda dua maupun pejalan kaki yang berteduh pada saat hujan disarankan agar tidak berada di kawasan perpohonan menghindari tumbang susulan.

"Bagi pengendara agar jangan berdiam di bawah pohon. Karena risiko pohon tumbang. Di Sukamulya Pasir Kaliki juga ada pohon tumbang," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement