REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA – Polres Paser meningkatkan pengamanan di sejumlah gereja menyusul terjadinya ledakan bom di Gereja Oikumene di Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), pada Ahad (13/11) sekitar pukul 10.15 Wita. Kapolres Paser Ajun Komisaris Besar Polisi Hendra Kurniawan di Tanah Grogot, Ahad menyatakan, telah menginstruksikan seluruh kapolsek terutama yang di wilayahnya terdapat gereja untuk melakukan langkah-langkah antisipatif guna menghindari peristiwa serupa.
“Kapolsek yang wilayahnya ada gereja, saya instruksikan melakukan langkah antisipasitif dan terus berkoordinasi dengan pengurus atau pengelola gereja terkait pola pengamanan,” kata Hendra. Kapolres juga memerintahkan anggotanya, baik di tingkat polres maupun di seluruh polsek untuk melakukan patroli secara rutin.
“Kehidupan beragama di lindungi undang-undang sehingga Polres Paser dan jajarannya melindungi semua umat beragama dalam melaksanakan ibadah,” kata Hendra. Contoh nyata pemberian rasa aman dalam melaksanakan terhadap salah satu umat beragama yakni, sebagaimana yang dilakukan Polsek Batu Engau yang memberikan pinjaman gedung aula Polsek untuk kegiatan ibadah setiap Ahad kepada umat Nasrani di daerah itu.
Ledakan bom terjadi di Gereja Oikumene di Jalan Cipto Mangunkusumo RT 03, Nomor 37, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda. Ledakan mengakibatkan lima orang terluka, empat di antaranya menderita luka bakar serius dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah IA Moeis Samarinda Seberang.