REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Beberapa jam setelah peringatan tsunami akibat gempa bumi berkekuatan 7,4 skala ritcher yang mengguncang Selandia Baru dikeluarkan, otoritas pemerintah wilayah Dunedin telah mengumumkan peringatan tsunami telah berlalu. Namum, pemerintah meminta masyarakat harus tetap waspada dan menjauhi pantai.
Kementerian Pertahanan Sipil dan Manajemen Kedaruratan juga telah menurunkan peringatan dini tsunami dari daratan Cape Timur ke Pulau Selatan termasuk Wellington dan Kepulauan Chatham.
Orang-orang yang dievakuasi dari daerah pantai yang rendah juga dapat kembali ke rumahnya masing-masing. Namun, masing-masing otoritas setempat meminta semua orang terus waspada mengingat guncangan gempa susulan akan terus terjadi.
Seperti dilansir dari The Guardia, warga diminta mematuhi sejumlah poin diantanya menjauhi wilayah air, baik laut, sungai dan muara termasuk kegiatan berlayar, tidak di daerah pantai, jangan pergi jalan-jalan, berbagi informasi dengan para keluaga dan kerabat.
Selain itu juga masyarakat diminta mendengarkan radio atau televisi untuk infomasi terbaru. Terakhir, masyarakat diminta agar mengikuti semua petunjuk dari otoritas pertahanan sipil lokal.
Gempa bumi berkekuatan 7,8 skala ritcher yang mengguncang Selandia Baru pada Senin (14/11) dini hari waktu setempat, mengakibatkan keluar peringatan tsunami. Akibatnya ribuan orang mengungsi untuk menyelamatkan diri ke lokasi yang lebih tinggi.
Tim tanggap darurat yang dikirim melalui helikopter langsung ke wilayah pusat gempa, yakni sekitar 91 kilometer atau 57 mil utara-timur laut dari Christchurch di Pulau Selatan, melaporkan korban cedera dan bangunan yang rusak atau roboh. Namun demikian, tidak ada laporan korban meninggal.
Selain itu, listrik daerah tersebut juga padam dan saluran telepon terganggu di beberapa wilayah, jalan-jalan juga tertutup tanah longsor.