REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah diminta meredam analisis-analisis yang berkaitan dengan efek Trump terhadap ekonomi dunia. Alasannya, ketakutan yang timbul justru hanya akan memicu pelemahan lanjutan.
Analis Indosurya Securities William Surya Wijaya meyakini bahwa fundamental ekonomi nasional masih dalam taraf yang sehat.
"Jadi kalau ada analisis-analisis soal Trump itu sebaiknya dikurangi. Agar kita tidak dibiasakan oleh ketakutan yang berlebihan dan membuat efek yang kurang baik terhadap kondisi makro kita," ujar William, Ahad (13/11).
William juga memproyeksikan, pekan depan rupiah menawarkan suatu optimisme. Menurutnya, nilai tukar rupiah bisa merangkak membaik di level Rp 13.300 - 13.400 per dolar AS.