Senin 14 Nov 2016 08:47 WIB

FKUB Timika Minta Aparat Tertibkan Minuman Beralkohol

Rep: antara/ Red: Muhammad Subarkah
Pemusnahan Miras
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pemusnahan Miras

REPUBLIKA.CO.ID, Timika — Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua meminta aparat penegak hukum di daerah ini agar menertibkan seluruh tempat-tempat penjualan minuman beralkohol.

Ketua FKUB Mimika Ignatius Adii, di Timika, Senin (14/11), mengatakan minuman keras yang dijual bebas di Papua, terutama di Kota Timika selama ini menjadi pemicu berbagai kasus kriminalitas, konflik sosial dan kekerasan dalam rumah tangga, termasuk kekerasan terhadap anak-anak di bawah umur.

Meski telah dilakukan operasi penertiban terus menerus oleh aparat, namun menurut Ignatius, penjualan minuman keras beralkohol secara sembunyi-sembunyi masih tetap berlangsung di Kota Timika dan sekitarnya.

"Di Papua khususnya di Timika salah satu potensi kerawanan yaitu minuman keras. FKUB Mimika pernah turun melakukan razia ke tempat-tempat penjualan minuman beralkohol itu, tapi orang tetap menjual secara bebas sampai sekarang. Kami harapkan tindakan tegas dari aparat penegak hukum terhadap para penjual minuman keras ini," ujarnya.

Ignatius mendukung ajakan pihak TNI dan Polri di wilayah itu agar semua pihak bersatu-padu menjaga keutuhan wilayah NKRI, khususnya di wilayah Papua.

"Kami semua harus bersatu agar bangsa Indonesia bisa mengatasi berbagai tantangan dan cobaan yang dihadapi saat ini. Indonesia membutuhkan pemimpin yang beriman untuk kepentingan rakyat serta menjaga persatuan dan kesatuan agar NKRI tetap berkesinambungan terus," ujar Ignatius.

Menurut dia, kerukunan hidup harus dibangun dari komunitas terkecil dalam keluarga, lalu berlanjut ke lingkungan sekitar hingga komunitas masyarakat yang lebih besar pada satu daerah.

Ignatius mengatakan semangat kerukunan dan toleransi antarumat beragama di Kabupaten Mimika hingga kini masih berjalan baik, karena keterlibatan aktif semua golongan di wilayah ini.

"Mari kita semua terus menjaga dan mempertahankan semangat kerukunan hidup dan toleransi antarumat beragama di Kabupaten Mimika. Kita semua datang dari berbagai daerah dengan latar belakang suku, agama, ras dan golongan yang berbeda-beda. Mari kita hidup bersama-sama dengan damai dan saling menghargai di Mimika," ujar Ignatius. Antara

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement