REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Bupati Merangin Provinsi Jambi Al Haris, memprogramkan pejabat di pemerintahannya untuk tidur di desa/dusun untuk menampung berbagai aspirasi masyarakat pedesaan. Bupati menjelaskan, program pejabat tidur di desa tersebut dibagi dalam tiga rombongan kerja yaitu rombongan bupati, wakil bupati dan Sekretaris Daerah (Sekda) setempat.
"Selain untuk menampung aspirasi masyarakat, juga untuk mendekatkan para pejabat dengan masyarakat. Nanti setiap kali bupati, wabup dan Sekda turun dan bermalam di pedesaan, maka juga harus didampingi para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menyerap aspirasi dari desa," kata Al Haris, Ahad (13/11).
Bupati menyebut para pejabat yang terbagi dalam rombongan kelompok kerja itu akan bersama-sama turun dan bermalam di desa maupun di dusun terpencil. Berbagai temuan dan aspirasi dari masyarakat pedesaan itu, kata Haris bisa diprogramkan dalam rencana pembangunan. Sehingga apa saja yang akan dibangun dan dibuat nantinya jadi tepat sasaran atau sesuai kehendak masyarakat.
"Melalui program ini para pejabat bisa langsung mendengarkan aspirasi masyarakat dan mengetahui langsung kondisi yang terjadi sehingga tanggap dengan solusi," katanya.
Menurut Haris, selain pejabat bisa melayani masyarakat secara langsung, kondisi nyata menyangkut baik buruknya pelayanan pemerintah di tengah-tengah masyarakat juga langsung tampak. Haris menekankan kepada semua aparat penyelenggara pemerintah kabupaten sampai tingkat desa, agar terus memberikan pelayanan prima kepada masyarakat untuk kesejahteraan.
Melalui program itu Haris berharap kedekatan antara pejabat dengan masyarakat semakin terlihat. Pejabat diharapkan juga sadar bahwa mereka adalah pelayanan masyarakat. Program pembangunan dari desa ke kota yang diprogramkan ini lanjutnya, tidak hanya menjadi catatan di atas meja saja, tetapi mengetahui langsung kondisi masyarakat di pedesaan.
"Program pejabat tidur di desa ini adalah solusinya. Saya maupun Wabup dan Pak Sekda bersama para SKPD turun langsung bersama ke desa dan menginap di desa meski wilayah terisolir sekalipun," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika