REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA BARAT -- Sebuah kota di pesisir Australia Barat membentuk aliansi warga untuk membantu mengatasi masalah kucing liar dan kucing pemangsa yang tumbuh pesat di kawasan tersebut.
Polisi hutan di Kota Greater Geraldton memanfaatkan Undang-Undang Kucing yang diperkenalkan pada 2011 untuk berkolaborasi dengan penyelamat hewan Darren Darch, dari organisasi Fauna for the Future. Polisi hutan senior Paul Acton mengatakan, Darch seperti mendiang pakar satwa liar Australia, Steve Irwin versi kawasan Midwest Australia.
"Ia paham segala sesuatunya tentang binatang dan memiliki minat yang sangat tinggi terhadap hewan,” kata Acton. "Kami menggunakan Darren dan keahliannya sebagai penjebak ... kami menggunakan undang-undang dan memberinya sertifikat sehingga ia dapat menjebak kucing dan mudah-mudahan dapat meringankan masalah ini."
Salah satu wilayah yang difokuskan untuk proyek ini adalah kawasan ujung di wilayah ini, dimana Darch sudah berhasil menyingkirkan sekitar 40 kucing. Australia Barat merupakan negara bagian dengan tingkat penurunan ketahanan tubuh terhadap virus kucing atau kucing AIDS tertinggi di Australia dimana laporan terbaru menyatakan 20 persen dari semua kucing di Australia Barat (WA) memiliki virus ini.
Berusaha menahan laju penyebaran AIDS kucing
Dosen perawatan binatang, Suellen Kelly, telah bekerja bersama Kota Greater Geraldton dan Fauna for the Future, memeriksa kucing-kucing yang dibawa dan memastikan kucing yang terkena penyakit tidak kembali ke masyarakat.
"Ironisnya ini merupakan masalah yang amat besar disini di Geraldton," tegas Dr Kelly.
"Penampungan kucing telah berjalan selama tiga tahun dan sejauh ini kami berhasil merumahkan kembali 800 ekor kucing. Untuk orang seperti Darren yang berusaha menyingkirkan populasi kucing pemangsa dan kucing liar yang saat ini banyak terdapat di sistem sungai maupun kawasan semak belukar setempat, kami membantunya mengatasi kucing-kucing sakit dan tak sehat yang belum memiliki masa depan untuk dirumahkan kembali," ujarnya.
Dr Kelly mengatakan, salah satu tujuan pengajarannya adalah mendidik komunitas tentang pemilikan kucing yang bertanggung jawab.
"Dengan melibatkan mahasiswa kedokteran hewan dalam program ini, mereka akan memahami betapa besarnya masalah ini di kawasan kami,” katanya. "Itu sebabnya ketika mereka lulus dan masuk ke dunia kerja, mereka bisa berbicara kepada klien dan mengatakan, hal yang penting agar kucing anda disterilisasi, untuk divaksinasi, dijaga agar tetap berada didalam rumah, dan jika anda tidak bisa memelihara mereka di rumah anda, carikan rumah alternatif untuk kucing-kucing itu.”
Menurut koordinator polisi hutan, Neryl Beer, salah satu masalah dengan kucing liar adalah warga memberi mereka makanan.
"Semakin sering orang memberi makan kumpulan kucing liar ini, flu yang diderita kucing –yang presentasinya sangat tinggi –akan menular ke kucing peliharaan,” katanya.
"Kami meminta masyarakat untuk tidak melanjutkan kebiasaan yang mereka anggap baik tersebut terhadap kucing-kucing liar, karena sebenarnya itu tidak baik,” katanya. Darch mengatakan ketika ia menempatkan perangkap di wilayah-wilayah tertentu, hasilnya sangat terbatas karena kucing-kucing tersebut sudah kenyang diberi makan oleh warga.
"Mereka tidak mau mendatangi perangkap saya karena mereka kenyang, jadi memberi makan mereka itu merugikan upaya yang kami lakukan.”
Kapan masalah kucing di Australia di mulai?
Komisaris Satwa Terancam Punah Gregory Andrew mengatakan kucing liar masuk Australia sejak kapal Inggris pertama tiba di benua ini. "Mereka menyebar begitu cepat ke seluruh Australia hingga ke wilayah terpencil bahkan sebelum bangsa Eropa melakukannya," katanya.
"Saya telah bertemu orang-orang Aborijin di Australia Barat yang memelihara kucing liar di tanah mereka sebelum mereka tahu orang Eropa telah tiba di Australia."