Senin 14 Nov 2016 12:23 WIB

Tanggul Sungai Citarum Jebol, Warga Muaragembong Terendam Banjir

Rep: Kabul Astuti/ Red: Dwi Murdaningsih
Air meluap di Sungai Citarum di areal Waduk Saguling, Jawa Barat, Jumat (11/11)
Foto: netizen
Air meluap di Sungai Citarum di areal Waduk Saguling, Jawa Barat, Jumat (11/11)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Warga Kampung Kedung Bokor, Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dihantam banjir pada Senin (14/11). Banjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Citarum sekitar pukul 05.00 WIB pagi tadi.

"Jam 05.00 pagi subuh keadaan air Citarum meluap. Tiba-tiba tanggul kami kurang lebih 50-100 meter jebol," tutur Kepala Desa Pantai Bakti, Suwinta, kepada Republika.co.id, Senin (14/11). Akibat jebolnya tanggul Sungai Citarum, sebanyak 17 RT di Desa Pantai Bakti tergenang banjir.

Tanggul yang jebol tepatnya berada di RT 02, 03, dan 04 Kampung Kedung Bokor, Dusun II, Kelurahan Pantai Bakti, Kec Muaragembong. Suwinta mengatakan, kondisi warga di satu dusun seluruhnya terendam banjir. Kurang lebih ada 400 KK yang terdampak. Sawah dan tambak milik warga juga hanyut terbawa luapan air.

Ketinggian air di permukiman warga Kampung Kedung Bokor mencapai hampir 1,5 meter. Suwinta mengatakan, saat ini warga sudah diungsikan di kantor desa dan tempat-tempat yang lebih tinggi. Aktivitas belajar mengajar di sekolah juga terpaksa dihentikan.

Tak hanya merendam permukiman warga, Suwinta mengatakan, dampak jebolnya tanggul Sungai Citarum ini juga mengenai beberapa fasilitas umum. Sebanyak empat mushala, satu bangunan SMP terbuka, dan satu SD di Desa Pantai Bakti tidak dapat digunakan untuk beraktivitas.

Kepala Desa Pantai Bakti mengaku hingga kini belum ada bantuan yang datang ke lokasi, baik dari pemerintah maupun swasta. Menurut dia, warga yang ada di pengungsian membutuhkan sembako, air mineral, dan kebutuhan tanggap darurat lainnya. Diharapkan, ketinggian air akan segera surut siang ini.

Suwinta menerangkan, ketinggian tanggul berkisar dua meter. Tanggul yang sekarang jebol ini sebenarnya sedang dalam proses pembangunan. Sebelumnya, tanggul Sungai Citarum sudah pernah jebol dan sedang dalam proses perbaikan. Luapan air sudah menghantam lebih dulu, padahal tanggul belum selesai diperbaiki.

"Sekarang sedang dikerjakan oleh kontraktor, pekerjaan belum selesai sudah datang air. Langsung jebol," ucap Suwinta.

Lebih lanjut, jebolnya tanggul Citarum ini diprediksi lantaran tingginya curah hujan di daerah hulu Kab Bogor sehingga meningkatkan volume air di bagian hilir. Suwinta mengatakan, di lokasi kejadian sejak beberapa hari lalu bahkan tidak terjadi hujan deras.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement