Senin 14 Nov 2016 12:47 WIB

Pendeteksi Sinyal Terendam Banjir, PT KAI Keringkan Pakai Hair Dryer

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
Banjir di Stasiun Bandung
Foto: Netizen
Banjir di Stasiun Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keterlambatan kereta terjadi pada Senin (14/11) dini hari di Stasiun Bandung. Hal ini diakui oleh PT KAI karena adanya konsleting listrik. Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro mengatakan keterlambatan karena rel kereta di Bandung terendam air hingga memasuki stasiun dan merusak alat pendeteksi sinyal.

Edi menjelaskan, hujan lebat yang terjadi di Bandung membuat air menggenangi rel kereta api dan stasiun. Kejadian ini sampai menggenangi ruangan alat pendeteksi sinyal yang berkomponen listrik. Akhirnya terjadi konsleting dan memerlukan waktu untuk pemulihan.

"Area sinyal banyak elektrifikasinya. Recovernya lama. Komponennya kan banyak. Jadi lama. Baru bisa on lagi mulai 21.00 WIB karena cukup lama, sementara bisa dilakukan manual. Jadi berdampak keterlamabatan. Ke Jakarta memang telat," ujar Edi di Jakarta Railway Centre, Senin (14/11).

Edi mengatakan hal itulah yang membuat antrean panjang jalur kereta baik keberangkatan dari Jakarta maupun menuju Jakarta. Edi menjelaskan, hal tersebut ditangani pihak KAI dengan melakukan pengeringan mesin. "Karena konslet jadi harus satu-satu sesuai jadwal yang mundur. Kami mengeringkan sampai pakai hair dryer," ujar Edi.

Edi mengatakan apabila dipaksa berjalan dengan manual juga bisa membahayakan perjalanan. Sebab menurutnya, ketika rel kereta terendam air sangat membahayakan perjalanan. "Lebih baik terlambat sedikit daripada harus ada kejadian yang tidak diinginkan," ujar Edi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement