REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri RI menyatakan, KBRI Islamabad telah memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban serangan bom bunuh diri di Pakistan. Aksi bom bunuh diri tersebut terjadi pada Sabtu (12/11) di Provinsi Balochistan, Pakistan.
Media lokal melaporkan, serangan itu telah menewaskan sedikitnya 52 orang warga sipil. Sedangkan 100 lainnya dilaporkan mengalami luka-luka. "KBRI Islamabad terus memantau perkembangan di lapangan dan melakukan komunikasi dengan otoritas keamanan setempat,"tulis Kementerian Luar Negeri RI, melalui pernyataan resmi yang diterima Republika, Senin (14/11).
Kementerian Luar Negeri RI mengimbau WNI yang ada di Pakistan untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bila berada di pusat keramaian dan daerah perbatasan Pakistan. WNI harus menghindari tempat-tempat yang dinilai mengandung risiko keamanan, serta tidak terlibat dalam kegiatan politik setempat.
Saat ini tercatat ada 991 WNI yang ada di Pakistan. Sebanyak 734 WNI ada di wilayah akreditasi KBRI Islamabad dan 257 lainnya ada di wilayah KJRI Karachi.
Pemerintah Indonesia mengecam aksi teror yang mengakibatkan jatuhnya korban warga sipil yang sebagian besar terdiri dari wanita dan anak-anak itu. Indonesia juga menyampaikan simpati dan duka cita mendalam kepada para korban dan keluarganya atas kejadian tersebut.
Bagi WNI dan keluarganya di Indonesia yang memerlukan informasi, dapat menghubungi Hotline KBRI Islamabad +92 51 2832017/+92 345 857 1989 dan Direktorat Perlindungan WNI BHI Kementerian Luar Negeri +62 812 9007 0027.