Senin 14 Nov 2016 15:29 WIB

Marak Aksi Penolakan, 200 Polisi Kawal Kampanye Djarot

Video saat Ahok ditolak warga Rawa Belong Jakarta Barat pada Rabu (2/11).
Foto: Twitter.com
Video saat Ahok ditolak warga Rawa Belong Jakarta Barat pada Rabu (2/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 200 personel kepolisian diterjunkan untuk mengawal calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat blusukan ke Karang Anyar, Jakarta Pusat. Hal tersebut karena maraknya penolakan dari warga terhadap kampanye pasangan Ahok-Djarot.

"Ada 200 personel gabungan dari Polda, Polres, Polsek," kata Kepala Polres Jakarta Pusat Kombes Pol Dwiyono, Jakarta, Senin (14/11).

Kombes Dwiyono mengatakan petugas kepolisian itu berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Pusat dan Polsek Sawah Besar. Dia berharap warga tidak menghalang-halangi jalannya kampanye pemilihan kepala daerah (pilkada). "Kami mengimbau warga untuk mengikuti, mematuhi aturan yang ada," ujarnya.

Dwiyono berharap pesta demokrasi ini bisa dilaksanakan dengan tertib tanpa ada tindakan penolakan atas kehadiran para kandidat Pilkada DKI 2017. Pada awalnya blusukan ke Karang Anyar berjalan kondusif.

Namun, di tengah perjalanan, muncul sejumlah warga yang menyatakan penolakan terhadap kehadiran Djarot. Kericuhan tersebut sempat menghalangi Djarot untuk melanjutkan blusukan melewati warga, namun segera dapat ditangani oleh pihak kepolisian.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement