Senin 14 Nov 2016 15:32 WIB

LDK Muhammadiyah: Tantangan Dakwah Semakin Kompleks

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Dakwah
Foto: Dok. Republika
Dakwah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Muhammad Ziyad mengatakan pengembangan dakwah harus sejalan dengan Islam rahmatan lil alamin. "Sebagai organisasi yang menjunjung Islam berkemajuan, dai berperan strategis dalam merawat kebhinekaan tunggal ika," jelas dia kepada Republika.co.id, Senin (14/11).

Menurut Ziyad, saat ini banyak pihak yang ingin berusaha untuk mencabik-cabik bhinneka tunggal ika. Sehingga sudah menjadi tanggung jawab keumatan bagi dai untuk menjaganya.  "Kami berharap sesuai dengan visi Muhammadiyah, dai memiliki semngata da spirit yang sama dalam merekatkan kebangsaan," ujar dia.

Tantangan dakwah di Indonesia semakin kompleks. Dalam Halaqah Dai Nasional yang diselenggarakn 11-13 November 2016 lalu, LDK PP Muhammadiyah ingin untuk mengembangkan dakwah di pulau terluar.  Semangat dakwah di daerah tersebut sangat tinggi.

Tetapi masih ada keterbatasan SDM. Pihaknya berencana untuk menjadwalkan setiap triwulan untuk penguatan SDM dai.

Dai Muhammadiyah juga mendesak kepada pemerintah untuk tegas dalam menyikapi aneka macam merusak moral masyarakat. Sehingga kerusakan moral saat ini tumbuh subur.

Dalam menjaga kebhinekaan juga harus menemukan kebersamaan bukan mencari perbedaan. "Juru dakwah di daerah harus memiliki misi pencerahan," jelas dia.

Ziyad mencontohkan fikih khilafiyah, perlu dijelaskan pandangan dari berbagai mahzab. Sehingga ketika menemukan orang lain yang menjalankan ibadah berbeda mahzab tidak akan saling menyalahkan tetapi menghormatinya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement