REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei Lembaga Konsultan Politik Indonesia menyebutkan bahwa elektabilitas pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mengungguli dua pasangan lainnya dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Elektabilitas pasangan Agus-Sylvi sebesar 30,4 persen, pasangan Anies-Sandiaga 28,7 persen, dan pasangan Basuki-Djarot 27,4 persen, sementara itu, responden yang tidak menjawab sebesar 24,7 persen," kata peneliti LKPI, Dendi Susianto, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (14/11).
Dendi mengatakan, walaupun elektabilitas pasangan Agus-Sylvi tertinggi, namun dengan survei margin error 2,8 persen, maka semua pasangan calon memiliki tingkat elektabilitas yang sama. Hal itu, menurut dia, tingkat elektabilitas masing-masing calon masih dalam jangkauan margin error 2,8 persen.
Dendi mengatakan, untuk tingkat popularitas, Basuki T Purnama masih tertinggi dibandingkan lain, yaitu 94,6 persen karena terkait pemberitaan calon pejawat tersebut sehingga membuat populer.
Pada urutan kedua, menurut dia, adalah Agus H Yudhoyono (84,3 persen), Anies Baswedan (80,7 persen), Djarot Saiful (71,6 persen), Sandiaga Uno (69,5 persen), dan Sylviana Murni (61,4 persen). Selain itu, Dendi menjelaskan, dalam survei disebutkan bahwa 56,4 persen responden tetap sama pilihannya. "Lalu 29,5 persen responden mengatakan ada kemungkinan berubah dan 14,1 persen tidak menjawab," ujarnya.
Dia menekankan bahwa segala kemungkinan masih bisa terjadi dalam Pilkada DKI Jakarta, karena masih ada 43,6 persen pemilih yang menyatakan "ada kemungkinan berubah dan rahasia". Survei itu menggunakan metode multistages random sampling dengan melibatkan 1.200 orang responden yang tersebar di 6 kota, 40 kecamatan dan 120 kelurahan.
Wawancara terhadap responden dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner yang dilaksanakan 25 Oktober hingga 3 November 2016. Sementara itu, margin of error survei itu adalah plus minus 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.