Senin 14 Nov 2016 18:23 WIB

Guru Sejarah di AS Bandingkan Trump dengan Hitler

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nur Aini
 Kandidat Presiden AS terpilih Donald Trump menyampaikan pidato di depan pendukungnya Melania di Manhattan, New York, Rabu (9/11).
Foto: REUTERS/Mike Segar
Kandidat Presiden AS terpilih Donald Trump menyampaikan pidato di depan pendukungnya Melania di Manhattan, New York, Rabu (9/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SACRAMENTO -- Seorang guru sejarah di Kalifornia, Amerika Serikat, Frank Navarro, dipaksa cuti setelah membandingkan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump dengan Adolf Hitler di hadapan para siswanya. Pihak sekolah dan pengawas meminta pria yang telah mengajar di SMA Mountain View selama 40 tahun ini meninggalkan sekolah.

Sebelumnya, pejabat sekolah menerima surel dari salah satu orang tua murid yang khawatir tentang materi pelajaran Navarro. “Orang tua ini mengatakan bahwa saya menyebut Donald Trump adalah Hitler, tapi saya tidak pernah mengatakan demikian. Itu pemikiran sejarah ceroboh,” ujarnya seperti dikutip dari San Fransisco Chronicles, baru-baru ini.

Dalam pelajarannya, Navarro memang pernah membandingkan Trump dengan Hitler, tetapi hal itu berdasarkan fakta sejarah. Menurut dia, kedua orang tersebut sama-sama berjanji bahwa setelah memiliki kekuasaan akan mendeportasi orang asing dan membuat negaranya kembali besar. Dia menyebut semua yang dibicarakannya berdasarkan fakta dan bukan propaganda.

“Terlepas dari afiliasi politik mereka, banyak siswa menunjukkan tanda-tanda stres emosional,” tulis Kepala Sekolah Dave Grissom dalam suratnya kepada orang tua. Penting bagi pihak sekolah menciptakan lingkungan emosional yang aman bagi siswa sekaligus melindungi guru dan staf terhadap tuduhan tidak berdasar. Pihak sekolah pun akan segera meneliti kebenaran tentang Navarro.

Navarro mengatakan kepada The Mercury News bahwa ia tidak diizinkan membaca surel orang tua. Pejabat sekolah juga menolak tawarannya untuk meninjau rencana pelajaran dengannya. Sebuah petisi daring muncul untuk segera mengembalikan Navarro ke sekolah. Petisi tersebut sudah ditandatangani lebih dari 16 ribu tanda tangan pada Ahad (13/11) malam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement