REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gaya Eropa ala Alhambra di Cordoba, Spanyol, begitu kental mewarnai bangunan masjid ini. Ia dipadukan dengan gaya Islam klasik yang bersentuhan dengan budaya dari Dinasti Umayyah saat mendirikan Mozqueta Grande Cordoba atau Alhambra itu. Pilar-pilar hingga dinding-dindingnya dipadati dengan aneka gaya bangunan dan ukiran terindah dari abad ke-16 Masehi itu.
Saat menapaki masjid Blok A Tanah Abang pertama kali, pandangan mata langsung tertuju pada lorong-lorong masjid yang dilengkapi tembok dengan pilar berukir warna putih dan merah. Hal ini mengingatkan pada Istana Alhambra di Cordoba.
Pun, ornamen kaca serta kaligrafi hasil sentuhan arsitektur asal Maroko terlihat sangat indah dan menawan. Perpaduan warna tembok dan hamparan karpet (permadani) di atas lantainya semakin memperindah ruangan masjid yang hanya membutuhkan waktu enam bulan untuk berdiri ini.
Menyaksikan sekaligus menikmati ruangan dan aneka kaligrafi di dinding masjid membuat hawa sejuk langsung menyelimuti setiap hati para jamaah ataupun pengunjung masjid. Bukan saja karena ruangannya yang full AC (Air Conditioner --Red) di setiap sudutnya, tetapi asma Allah selalu berkumandang dengan lantunan irama yang syahdu.
Karena itu, hati jamaah akan senantiasa larut bermunajat kepada Sang Khaliq. Keindahan arsitekturnya membuat orang betah untuk berlama-lama berada di dalamnya dan mengagumi karya anak manusia yang diberikan dari Sang Mahakarya, pemilik keindahan dan keagungan, Allah SWT.
Kesan ini menafikan keberadaan tempat ibadah yang dibuat seadanya di berbagai pusat perbelanjaan, bahkan hotel-hotel berbintang sekalipun. Bila di lokasi seperti ini masjid hanya menjadi 'sekadar memenuhi persyaratan' untuk umat Islam; sebaliknya di Pasar Blok A Tanah Abang, tempat ibadah ditempatkan pada posisi yang sesungguhnya, yakni tinggi, indah, bersih, dan mewah.