REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah Vihara di Kota Singkawang menjadi sasaran sebuah bom molotov pada Senin (14/11). Ledakan yang dihasilkan oleh bom tersebut tidak besar dan tidak menimbulkan korban. Polisi masih memburu pelaku.
Kapolres Singkawang AKBP Sandi Alfadien Mustofa mengatkan kejadian tersebut gempar sekitar pukul 03.00 WITA. Selanjutnya keterangan dari penjaga Vihara mengatakan ada suara botol pecah dan juga percikan api.
Setelah dilakukan pengecekan menurutnya memang di lokasi kejadian ditemukan pecahan botol dan kain hitam yang terbakar. Sedangkan korban jiwa dan kerugian memang tidak ada, karena jatuhnya botol tersebut di dekat pagar di lantai dan jauh dari vihara.
Sedangkan untuk tersangka menurut Sandi, hingga saat ini masih dalam penyelidikan. Pada saat peristiwa terjadi tidak memungkinkan banyak saksi yang melihat hal tersebut.
"Belum, karena saksi di sebelah gang yang keadaannya gelap. Penjaga langsung keluar dan memadamkan. Jadi tidak ada yang sempat melihat pelaku. Tapi diduga pelaku pakai sepeda motor," ujar Sandi saat di konfirmasi di Jakarta, Senin (14/11).
Adapun langkah yang dilakukan pihaknya yakni penyelidikan dan olah TKP serta membentuk Tim. Meski ledakan tersebut tidak menjatuhkan korban jiwa laiknya bom Samarinda, Sandi mengaku menganggap ledakan tersebut adalah peristiwa serius. "Apapun terjadi kita anggap ini serius. Apalagi pilkada kan. Kita juga ambil Keterangan saksi dan koordinasi dengan pihak terkait," ujarnya.