REPUBLIKA.CO.ID, MINSK –- Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, mengaku bangga. Sebab, hari ini merupakan pembukaan masjid pertama di ibukota Belarusia, Minsk.
“Belarusia adalah negara yang berkarakter damai. Kita menghargai nilai-nilai perdamaian dan ketentraman. Itulah kenapa kita membangun rumah-rumah ibadah bagi semua agama,” demikian kutipan pidato Alexander Lukashenko, seperti dilansir media lokal, TVR, Senin (14/11).
Masjid itu merupakan hasil kerja sama bilateral antara Belarusia dan Turki. Dalam acara tersebut, Presiden Lukashenko membubuhkan tanda tangan pada buku tamu masjid di urutan pertama. Baginya, pembangunan masjid ini merupakan tonggak penting bagi umat Islam Belarusia.
“Saya yakin, Masjid Agung ini, yang dibangun dengan dukungan personal dari Presiden Erdogan, akan menjadi pusat spiritual yang penting. Masjid ini juga menjadi sumber pendidikan dan penyebaran nilai-nilai kemanusiaan serta esensi ajaran Islam,” ucapnya.
Belarusia merupakan negara pecahan Uni Soviet, adidaya komunisme dunia pada abad ke-20 silam. Meskipun tidak mencantumkan agama apa pun di konstitusinya, Belarusia berpenduduk mayoritas Kristen Ortodoks.
Sekitar 30 persen penduduk memilih ateisme. Adapun kaum Muslim berjumlah sekitar lima persen dari populasi negara tersebut.