Selasa 15 Nov 2016 10:45 WIB

Ridwan Kamil Jawab Kritikan Soal Banjir Parah di Bandung

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
  Sejumlah petugas gabungan bersama warga tengah mengevakuasi bangkai mobil pasca banjir bandang di kawasan Pagarsih, Rabu (9/11) malam, di Sungai Cipetus, Jl Nyengset, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Kamis (10/11).
Foto: Mahmud Muhyidin
Sejumlah petugas gabungan bersama warga tengah mengevakuasi bangkai mobil pasca banjir bandang di kawasan Pagarsih, Rabu (9/11) malam, di Sungai Cipetus, Jl Nyengset, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Kamis (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Sejumlah kritikan dilayangkan kepada Pemerintah Kota Bandung menyangkut banjir. Walikota Bandung, Ridwan Kamil lebih memilih menjawab kritikan tersebut dengan bekerja. Sebab, menurutnya, apabila kritikan dijawab dengan argumentasi maka akan panjang dan tidak menyelesaikan masalah.

"Yang penting menjawab kritikan dengan bekerja. Kalau dijawab dengan argumen pasti berdebat panjang. Apapun masukannya terima kasih diterima, kami akan terus bekerja," ujarnya kepada wartawan di Bandung, Selasa (15/11).

Menurutnya, masalah banjir terjadi karena musim hujan ekstrem tiga kali lipat. Sehingga, walaupun kondisi gorong gorong bagus tetap tidak akan cukup menampung air. Oleh karena itu, kata dia, air harus diparkir sehingga terdapat lima titik danau retensi yang disiapkan yang memerlukan penganggaran dan perencanaan.

Ia menuturkan, sejak tahun pertama kepemimpinannya sudah membuat gorong-gorong. Dengan anggaran yang ada, pihaknya mencicil. Sehingga ia membantah jika ada yang mengatakan Pemkot tidak melakukan sesuatu.  "Kita mempersiapkan tapi kondisi alam dan curah hujan tidak bisa diprediksikan dan itu tidak hanya di Bandung tapi nggak diliput," ujarnya.

Ia menambahkan dalam jangka waktu panjang, langkah yang ditempuh untuk menanggulangi bencana banjir yaitu membuat danau raksasa seluas 45 hektare di Kabupaten Bandung dan 20 hektare di Gedebage. Selain itu, dia akan koordinasi antarwilayah dan membuat terowongan raksasa di Citarum.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement