REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rapat Kerja Teknis tingkat nasional Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) menggagas pentingnya perempuan politik memberikan gagasan dan ide-ide cemerlang. Pengamat politik Chusnul Mariyah yang tampil sebagai pembicara dalam kegiatan itu mengatakan, perempuan politik harus menjadi sumber
the politic of idea. "Mereka harus memberikan gagasan cerdas bagi persoalan negara. Karena semua muara persoalan negara selalu terkait dengan perempuan," kata Chusnul di acara yang berlangsung hingga Rabu (16/11) di Graha Sabha DPR RI, Ciawi, Bogor.
Chusnul menguraikan politik sekarang bergerak semakin pragmatis. Padahal politik itu jihad, politik itu berjuang, dan politisi harus punya passion. Chusnul mengatakan rakyat akan merasa muak jika melihat politisi yang tak memiliki kualitas. "Rakyat jangan diajari dan dibodohin dengan politik uang. Cost politik tentu saja ada, karena perjuangan perlu biaya. Tapi tidak segalanya harus dengan uang, kecuali pake ilmu DUIT, yaitu doa, usaha, ikhtiar dan tawakkal," ujar Chusnul.
Kritik Chusnul terhadap Golkar, dia mengatakan sekarang ini Golkar tidak terlalu populis. Karena kepekaan terhadap persoalan sosial masih terpaku mengikuti kebijakan elit penguasa yang cenderung serba pragmatis.
Menurut dia, kekuatan perlu digali untuk mau mendengar isu baik terkait penggusuran juga tentang isu demoralitas yang terjadi belakangan ini. Namun dia melihat minimnya konsistensi kader politik yang mau memberikan perhatian pada isu- isu tersebut.
Melihat persoalan utama adalah pertentangan dengan garis partai atau garis rakyat, dia mengatakan, akan banyak faksi dalam tubuh partai. Baik faksi kanan maupun kiri, tapi apapun yang diperjuangkan untuk rakyat, artinya konsisten dengan UUD 1945, maka perlu diasah kemampuan komunikasi dengan rakyat. Perempuan yang bergelut di bidang politik dia mengatakan perlu banyak mendengar dan mendengar persoalan rakyat.
Sekjen KPPG Ratu Dian Hatifah mengungkap dalam rangka hal itulah, KPPG menggagas berdirinya sekolah politik yang akan diresmikan oleh Ketum DPP Partai Golkar Setya Novanto. Arfah pendidikan tersebut adalah leadership, public speaking dan performa perempuan politik. Hal ini menjadi pembekalan dasar bagi kader politik perempuan.
Senada dengan hal tersebut diatas, Ketua Pelaksana Rakernis KPPG, Dewi Asmara Oetojo menyatakan bahwa besok akan di sosialisasikan tiga program utama KPPG. Selian sekolah politik yakni Desa Dasa Karya dan Koperasi Karya Mulia Raya dan akan ditutup secara resmi oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto.