REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Mahasiswa Kosgoro mengutuk pelaku peledakan bom molotov di depan Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur menjadi batu. Gerakan Mahasiswa Kosgoro juga mendesak kepolisian bertindak cepat menangani kasus itu.
"Tindakan tersebut jelas bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama dan nilai-nilai Pancasila dan dapat mengusik kerukunan hidup umat beragama dalam bingkai NKRI. Kami kutuk pelaku pengeboman menjadi batu," kata Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kosgoro Untung Kurniadi dalam keterangannya, kemarin.
Untung mengatakan, Gema Kosgoro mensinyalir aksi pelemparan bom molotov merupakan teror yang dilakukan oleh kelompok yang menginginkan terjadinya kekacauan, distabilitas nasional dan disintegrasi bangsa Indonesia. Kelompok ini ingin menciptakan kondisi bahwa negara Indonesia tidak aman, mencekam dan menakutkan.
"Gema Kosgoro mendesak kepada aparat kepolisian untuk bertindak cepat menangkap pelakunya, dan mengusut tuntas motif tindakannya sehingga dapat diantisipasi dampak lanjutannya," ujarnya.
Gema Kosgoro juga menghimbau seluruh masyarakat Indonesia tetap tenang. Jangan sampai terprovokasi hasutan dan ajakan melakukan tindakan yang melanggar hukum. "Serahkan sepenuhnya penanganan masalah ini ke aparat penegak hukum agar ditangani cepat, tegas dan tuntas," katanya.
"Gema Kosgoro juga menyampaikan rasa simpati kepada korban dan keluarganya, semoga diberikan kesabaran dan kesehatannya segera dipulihkan kembali," pungkas Untung.