REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Seorang profesional muda berkewarganegaraan Indonesia di Amerika, Dewi Astuti mengatakan, saat ini unjuk rasa memang terjadi di kota-kota besar di Amerika pascaterpilihanya Donald Trump sebagai Presiden Amerika.
Namun selama ini di Washington DC belum terdengar adanya unjuk rasa. "Kondisi di Washington DC biasa saja, tak memanas. Makanya saya suka tinggal di kota ini," ungkap Dewi Astuti ketika dihubungi Republika, Selasa, (15/11).
Washington DC, terang Dewi, kondisinya tetap aman pascaterpilihnya Donald Trump. "Saya juga tak mendapat peringatan dari KBRI untuk berjaga-jaga, semua biasa saja, aman-aman saja," ujarnya menjelaskan.
Diakui Dewi Astuti, ada kabar anak-anak SMA di dekat Washington DC akan melakukan unjuk rasa atas terpilihnya Donald Trump. Jarak sekolah itu dari Washington DC seperti jarak antara Jakarta dan Bekasi.
"Namun memang belakangan Washington DC sering mengalami macet parah paska terpilihnya Trump sebagai presiden. Tapi saya pribadi tak tahu apakah ini tersangkut dengan Trump atau tidak," ujar Dewi.
Saat ini, seringkali terdengar mobil-mobil rombongan memakai sirene berlalu-lalang. "Tempat tinggal saya tak jauh dari Gedung Putih, makanya apakah ini terkait dengan Trump atau bukan," kata Dewi.
Namun, ujar Dewi, sebenarnya Trump mulai duduk di Gedung Putih pada Januari mendatang. Tapi sekarang sudah ramai kendaraan dengan sirine berlalu-lalang. Beda dengan dulu Washington termasuk kota yang sepi.
Kota Washington DC, lanjutnya, merupakan kota basisnya Partai Demokrat. Banyak yang kecewa Hillary Clinton kalah dalam pemilihan tetapi di sini tak ada demo jadi kondisinya aman.