REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banda Aceh meningkatkan pengamanan rumah ibadah menyusul adanya gangguan terhadap rumah ibadah baik di Aceh, maupun di luar provinsi ujung barat tersebut. "Pengamanan ditingkatkan untuk mengantisipasi ancaman dan gangguan terhadap rumah ibadah," kata Kepala Polresta (Kapolresta) Banda Aceh Kombes Pol T Saladin di Banda Aceh, Selasa (15/11).
Peningkatan pengamanan, dia mengatakan, dilakukan dengan menempatkan personel di rumah ibadah. Selain itu, juga meningkatkan patroli kepolisian ke rumah-rumah ibadah.
Selain pengamanan dari kepolisian, Kapolresta mengharapkan pengamanan internal petugas keamanan masing-masing rumah ibadah juga ditingkatkan. Selain itu, Kapolresta juga mengimbau pengelola rumah ibadah memasang kamera pemantau atau CCTV. Tujuannya memantau setiap gerak-gerik yang mencurigakan dari pengunjung rumah ibadah.
"Kami sudah imbau agar memasang CCTV. Dan kini, hampir di setiap rumah ibadah, maupun fasilitas publik lainnya sudah terpasang CCTV," kata perwira menengah Polri tersebut.
Menyangkut keamanan di Kota Banda Aceh, Kombes Pol T Saladin menegaskan secara umum kondisi ibu kota Provinsi Aceh tersebut kondusif. Kondusifnya Kota Banda Aceh tidak terlepas dari peranan masyarakat. "Situasi keamanan terkendali. Masyarakat sama-sama menjaga keamanan. Termasuk silaturahim antarumat beragama terjaga dengan baik," kata mantan Kepala Bidang Humas Polda Aceh itu.
Dengan kondisi kamtibmas yang tetap terjaga tersebut, dia mengatakan tentu akan menyulitkan pihak ketiga yang ingin memprovokasi masyarakat Kota Banda Aceh. "Kepada provokator, jangan pernah mencoba memprovokasi masyarakat Kota Banda Aceh. Jika ada yang ingin mengacaukan ibu kota Provinsi Aceh ini, tentu akan kami tangkap dan tindak tegas," kata Kombes Pol T Saladin.