Selasa 15 Nov 2016 18:47 WIB

Tokoh Lintas Agama Serukan Perdamaian Pascabom Samarinda

Red: Ani Nursalikah
Tim Laboratorim Forensik Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi ledakan di Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (14/11).
Foto: Antara/Amirullah
Tim Laboratorim Forensik Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi ledakan di Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh lintas agama menyerukan perdamaian setelah aksi pelemparan bom molotov yang menimpa jemaat HKBP di Gereja Oikoumene, Sengkotek, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Ahad (13/11).

"Pluralisme harus tetap dijaga jika kita tetap mau berpegang pada demokrasi. Hindari cara barbar. Kita perlu menegaskan kembali demokrasi kita, guna menjaga Bhinneka Tunggal Ika," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, di Kantor Maarif Institute di Tebet, Jakarta, Selasa (15/11).

Dalam seruan itu, turut serta tokoh lain yang tergabung dalam koalisi masyarakat sipil, di antaranya Romo Benny Susetyo, Jeirry Sumampow, Usman Hamid, Fajar Riza Ul Haq, Yudi Latif, Muhd Abdullah Darraz dan Ahmad Imam Mujadid Rais.

Berikut ini poin-poin seruan koalisi masyarakat sipil terkait maraknya aksi terorisme di sejumlah tempat.