REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- PT Jasa Marga dan pengembang Kawasan Deltamas masih terus melakukan penyelidikan terhadap penyebab genangan air setinggi lebih dari 30 sentimeter di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek KM 37+500, Ahad (13/11) petang. Disebutkan, terjadi longsor di saluran sementara arah Kali Cibeet.
Humas PT Jasa Marga Tol Jakarta Cikampek, Iwan Abrianto, mengatakan, saluran sementara ke arah Kali Cibeet tertutup material longsoran. Pihak pengembang Kawasan Deltamas bersama PT Jasa Marga sudah melakukan penanganan dengan sejumlah alat berat.
"Kejadian banjir di kawasan Deltamas yang menyebabkan adanya genangan di jalan tol Japek KM 37+500 B kuat dugaan penyebabnya adalah, sebagaimana laporan pengembang kawasan Deltamas, terjadi longsoran di saluran sementara yang dibangun pengembang kawasan dari Alamsari ke sungai Cibeet," kata Iwan Abrianto kepada Republika, Selasa (15/11).
Iwan menerangkan, longsoran ini terjadi sepanjang kurang lebih seratus meter dan menyebabkan luapan air Situ Alamsari tidak teralirkan dengan baik ke sungai Cibeet. Terjadi penumpukan air di Situ Alamsari sehingga mengakibatkan limpasan air di atas tanggul yang berada di sebelah on ramp Cikarang Pusat dari arah Cikampek.
Kondisi tersebut, kata Iwan, menyebabkan terjadinya aliran arus air dari arah timur dan ditambah luapan dari Situ Rawabinong. Akibatnya, tampungan Situ Alamsari tidak mampu menahan tingginya debit air dari arah selatan dan aliran air dari timur. Pada Maret 2016 lalu, Situ Alamsari padahal sudah mendapatkan perluasan hingga sembilan hektare.
"Saat ini longsoran saluran tersebut sudah ditangani oleh pihak pengembang, dan untuk antisipasi dua alat berat jenis excavator akan disiagakan 24 jam di lokasi longsoran," ucap Iwan. Sebelumnya, banjir menggenangi ruas jalan tol Jakarta Cikampek KM 37+500 B arah Cikampek. Antrian kendaraan mengular hingga KM 60 akibat tiga lajur utama tidak dapat dilalui.