Rabu 16 Nov 2016 03:48 WIB

Buku Langka Pelukis Vincent van Gogh Ungkap Sejarah Baru

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Esthi Maharani
Ratusan lukisan akan tampl di film Loving Vincent, termasuk 120 karya terbaik Vincent Van Gogh
Foto: Youtube
Ratusan lukisan akan tampl di film Loving Vincent, termasuk 120 karya terbaik Vincent Van Gogh

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Buku bersejarah milik pelukis ternama Eropa, Vincent van Gogh, akan ditampilkan ke publik, Selasa (15/11). Seperti dilansir Mirror, buku tersebut berisi antara lain 65 gambar sketsa buah tangan seniman Belanda tersebut. Benda ini tergolong langka karena baru ditemukan belakangan ini setelah ratusan tahun menghilang.

Penemuan ini diprakarsai pensiunan guru besar Universitas Toronto, Prof Bogomila Welsh-Ovcharov. Awalnya, dia diminta oleh seorang akademisi seni rupa Prancis untuk datang. Kemudian, betapa terkejutnya dia karena telah menemukan buku langka ini.

Menurut Bogomila, gambar-gambar yang termuat dalam buku sketsa ini diciptakan semasa periode penting kehidupan van Gogh ketika menetap di Prancis. Sang pelukis meninggal pada 1890 silam di Auvers-sur-Oise, Prancis.

Selama hidup di negara pusat kebudayaan Eropa itu, van Gogh kerap mengalami masalah mental. Puncak depresinya, ia memotong telinga kirinya sendiri. Karenanya, selama berbulan-bulan van Gogh harus dirawat di rumah sakit di selatan Prancis.

Namun, persoalan psikologis demikian menggiringnya untuk produktif berkarya. Kelak, lukisan-lukisannya itu membuatnya dihormati untuk selamanya di dunia seni.

“Ini (penemuan buku van Gogh) adalah puncak bagi setiap hidup dan karier seorang sejarawan seni,” seru Bogomila dengan bangga, seperti dilansir Mirror.

Bogomila menuturkan, buku sketsa ini didapatkan van Gogh dari seorang pemilik kafe kecil di Prancis pada 1888. Dua tahun kemudian, melalui dokter yang merawatnya, van Gogh mengembalikan buku ini—termasuk puluhan sketsa yang telah ia buat—ke si pemilik kafe itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement