REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Harga komoditas vanili di sentra perdagangan Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) hingga pertengahan November 2016 mampu menyentuh angka Rp3 juta per kilogram (kg). "Tingginya harga tersebut dikarenakan produk perkebunan ini mulai jarang dibudidayakan petani," kata pembeli di Pasar Pinasungkulan Karombasan Manado, Boy Palit, Rabu (16/11).
Dia mengatakan melonjaknya harga pembelian vanili dari tangan petani dikarenakan produk tersebut mulai jarang ditemukan. "Ini sudah barang langka, jadi harganya cukup mahal. Jika ada untuk vanili kualitas super atau nomor satu kami berani bayar Rp 3 juta per kilogram," jelas Boy.
Sebenarnya, dia mengatakan meskipun harganya meningkat drastis, namum nilai pembelian tersebut sudah turun. Dia mengatakan pada dua bulan lalu harga vanili bahkan hampir menyentuh Rp 4 juta per kg. "Sebenarnya Rp3 juta per kilogram ini sudah turun, karena pada awal September dan awal Oktober pernah menyentuh Rp 3,6 juta sampai Rp 3,7 juta per kilogram," paparnya.
Sedangkan untuk vanili di bawah kualitas super tetap akan dihargai dengan harga yang cukup mengiurkan. Kalau yang kualias nomor dua harganya bisa di Rp 2 juta sampai Rp 2,5 juta. Kalau ada lagi kualitas di bawah itu bisa dibeli dengan harga di atas Rp 1 juta," kata dia.
Hanya saja kendati harga dibelinya cukup fantastis, sangat jarang petani yang menjualnya. Menurut dia, hal ini dikarenakan petani di Sulut tidak lagi membudidayakan tanaman tersebut. "Kalaupun ada itu mungkin stok yang disimpan petani sekitar tiga sampai empat yang tahun lalu. Karena hampir-hampir dalam satu minggu tidak ada yang menjual vanili ke kami," paparnya.
Selain petani yang tidak lagi membudidayakan vanili, para pembelinya juga sudah mulai berkurang, dikarenakan banyak yang tidak punya modal cukup. Salah satu petani di Kabupaten Minahasa Ever Sugeha mengatakan, mulai jarangnya masyarakat menanam dikarenakan, harga vanili sempat jatuh di harga terendah. Sehingga tidak seimbang lagi dengan biaya operasional.
"Banyak petani yang menanam vanili apalagi di Minahasa, tapi karena harganya pernah turun sampai hanya ribuan rupiah per kilo, jadi banyak petani mulai menganti tanaman vanili dengan tanaman lain," jelasnya.
Turunnya harga tersebut kata dia, salah satunya karena ulah dari petani yang memanen di usia muda. Sehingga menyebabkan vanili yang dihasilkan kualitasnya menjadi buruk.