REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING -- Koruptor paling dicari di Cina, Yang Xiuzhu, menyerahkan diri pada Rabu (16/11), setelah 13 tahun bersembunyi di Amerika Serikat (AS). Xiuzhu merupakan mantan wakil wali kota Wenzhou bidang Biro Konstruksi, di Provinsi Zhejiang, Cina.
Pada April tahun lalu, Cina menerbitkan daftar 100 tersangka korupsi yang paling dicari. Para tersangka yang menjadi target interpol banyak melarikan diri ke AS, Kanada, dan Australia. Xiuzhu diketahui menduduki peringkat teratas dalam daftar tersebut dan menjadi buronan ke-37 yang menyerahkan diri. Ia terlibat skandal korupsi sebesar 39 juta dolar AS atau Rp 507 miliar saat menjadi wakil wali kota Wenzhou.
"Pemerintah meminta Yang Xiuzhu untuk tidak memberikan perlawanan dan menyerahkan diri untuk mendapatkan perlakuan sesuai hukum yang berlaku," ujar seorang pejabat Cina.
Xiuzhu meninggalkan Cina pada April 2003 setelah pihak berwenang mulai menyelidiki keterlibatannya dalam dugaan korupsi. Ia mencari suaka politik di Perancis, Belanda, dan kemudian Amerika Serikat. Televisi pemerintah Cina menunjukkan video Xiuzhu sesampai di bandara dengan pesawat American Airlines, yang dikawal oleh dua petugas imigrasi. Ia terlihat mengenakan kacamata, jaket, dan celana abu-abu. "Rumah saya adalah Cina. Silakan yang lain kembali ke sini segera," kata Xiuzhu mendesak koruptor lainnya untuk menyerahkan diri.
Kakak kandung Xiuzhu, Yang Jinjun, juga merupakan tersangka korupsi yang melarikan diri ke AS. Jinjun berhasil dikirim pulang ke Cina pada September 2015.