Kamis 17 Nov 2016 00:16 WIB

BMKG: Gempa Pesisir Selatan Berspektrum Luas

Rep: Amri Amrullah/ Red: Indira Rezkisari
Alat pendeteksi gempa
Foto: Wikipedia
Alat pendeteksi gempa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut pada Rabu (16/11) malam telah terjadi gempabumi di selatan Jawa Timur, Jogja, Bali dan Lombok. Gempabumi tektonik diantaranya mengguncang wilayah Yogyakarta, Jawa Timur, Bali dan Lombok, namun ketiganya disebutkan tidak berpotensi terjadinya tsunami.

Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Wandono menyebut hasil analisis pemutakhiran data BMKG menunjukkan bahwa gempabumi terakhir terjadi pada pukul 22.10 WIB dengan kekuatan magnetudo 5,8.

"Hasil monitoring BMKG hingga pukul 23.00 WIB baru terjadi 1 kali aktivitas gempabumi susulan dengan kekuatan magnetudo 4,3. Kepada warga masyarakat pesisir pantai selatan Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Lombok dihimbau agar tetap tenang, karena gempabumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami," kata dia, Rabu malam.

Episenter terletak pada koordinat 9,39 Lintang Selatan dan 113,09 Bujur Timur, tepatnya di cekungan busur muka (fore arc basin) Samudra Hindia pada jarak 165 km arah tenggara Kota Malang pada kedalaman 91 km.

Peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan dirasakan di Yogyakarta, seluruh wilayah Jawa Timur, Bali, dan Lombok. Guncangan paling kuat dirasakan di Malang, Karangkates, Kepanjen, Lumajang, dan Jember, dalam skala intensitas  II SIG BMKG (IV MMI).

Menurut laporan, di daerah ini guncangan gempabumi dirasakan cukup kuat hingga warga yang belum tidur terkejut dan mencoba berlarian keluar rumah. Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan sebagai akibat dampak gempabumi.

Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempabumi ini merupakan jenis gempabumi menengah akibat aktivitas subduksi Lempeng. Dalam hal ini Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia dengan laju sekitar 70 mm/tahun mengalami deformasi batuan di zona Benioff pada kedalaman 91 kilometer hingga memicu terjadinya gempabumi.

Menurutnya, ciri gempabumi berkedalaman menengah semacam ini memiliki spektrum guncangan yang luas, sehingga wajar jika gempabumi ini dirasakan hingga Yogyakarta dan Lombok.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement