REPUBLIKA.CO.ID, QAYYARA -- Anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) membakar sumur minyak di Kota Qayyara untuk menghambat kemajuan serangan pasukan Irak.
Di bawah asap hitam tebal sumur minyak, anak-anak Irak bermain. Mereka banyak yang batuk-batuk dan sulit bernapas karena asap dari pembakaran sumur minyak tersebut.
"Kami sangat takut, asap itu membuat kami sulit bernapas," kata seorang gadis (10 tahun), Kamis (17/11).
Menurut kelompok HAM Human Rights Watch (HRW), dalam sebulan pertempuran antara Irak dengan ISIS untuk memperebutkan Kota Mosul, ISIS tak hanya menghancurkan infrastruktur namun juga menimbulkan polusi yang luar biasa dan berbahaya bagi kesehatan masyakarat.
Wakil Direktur HRW di Timur Tengah Lama Fakih mengatakan ISIS menggunakan racun kimia untuk menyerang musuh-musuhnya. "Ini menunjukkan ISIS tak menghargai nyawa manusia dan hukum perang," ujarnya.
Saat ISIS melarikan diri, ujar Fakih, mereka terus menyerang dan membahayakan rakyat sipil. Ini membuat pihaknya merasa khawatir dengan nasib warga Mosul dan warga di wilayah lain.
PBB menyebutkan, ISIS menggunakan senjata amonia dan sulfur untuk melakukan serangan di wilayah-wilayah yang padat penduduk. Mereka menggunakan senjata kimia untuk menyerang pasukan Irak yang mendesak mereka keluar dari Mosul.