Kamis 17 Nov 2016 11:18 WIB

Mengintip Megahnya Masjid Terbesar di Eropa

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Ani Nursalikah
Masjid Katedral Moskow, masjid terbesar di Eropa yang terletak di Moskow, Rusia saat malam hari.
Foto: Republika/Dwi Murdaningsih
Masjid Katedral Moskow, masjid terbesar di Eropa yang terletak di Moskow, Rusia saat malam hari.

REPUBLIKA.CO.ID,​​ ​MOSKOW -- Komunitas Islam di Rusia terus tumbuh. Tahun lalu, masjid terbesar di Eropa yang berlokasi di Rusia telah diresmikan.

Masjid Katedral Moskow, masjid terbesar di Rusia ini berkapasitas 10 ribu orang. Perusahaan fashion asal Bandung Elhijab mengajak mitra berprestasi rihlah ke Rusia. Salah satunya mengunjungi masjid ini.

Rina, pemandu rombongan yang memandu tur ke masjid ini mengatakan banyak orang salah paham dengan istilah katedral sebagai istilah dari agama Nasrani. Katedral, kata dia bukanlah istilah agama Nasrani, namun istilah umum yang artinya tempat berkumpulnya banyak orang.

"Atau mungkin bisa juga kita sebut Masjid Raya Moskow," ujar Rina kepada Republika.co.id, Rabu (16/11) waktu setempat di Moskow.

Masjid ini terdiri dari empat lantai. Lantai dasar untuk jamaah laki-laki, lantai kedua untuk jamaah perempuan, lantai ketiga untuk museum dan lantai keempat digunakan untuk tempat shalat jamaah laki-laki.

Lantai ketiga difungsikan sebagai museum agar pengunjung bisa mempelajari sejarah Islam. Khusus di lantai ini, jamaah pria dan perempuan tidak dipisahkan. Tamu non-Muslim juga dipersilakan masuk dan melihat-lihat koleksi yang ada di sana. Ada beberapa koleksi naskah Alquran, replika penutup Ka'bah yang bisa dilihat para tamu.

Rina menuturkan semua yang memasuki kompleks masjid harus berpakaian sopan. Jika pengunjung perempuan dianggap berpakaian terlalu ketat, maka petugas keamanan akan meminjamkan kain jubah dan jilbab agar aurat perempuan tersebut lebih tertutup. Masjid ini bukan hanya difungsikan sebagai tempat ibadah.

Di kompleks masjid ini juga terdapat perpustakaan, madrasah, kafe, dan tempat-tempat yang bisa difungsikan sebagai pusat aktivitas komunitas Muslim. Bagi turis yang sedang mengunjungi masjid ini, ada juga toko suvenir yang menyediakan oleh-oleh khas masjid Katedral Moskow ini. Di masjid juga terdapat lembaga yang berfungsi membantu sertifikasi halal, seperti LPOM MUI.

Peserta tur dibuat kagum dengan keindahan, kemegahan dan desain masjid Katedral Moskow ini. CEO Elhijab, Elidawati mengatakan masjid ini sebagai gambaran peradaban kehidupan Islam yang modern. "Masjid ini seperti di zaman Rasulullah, berfungsi sebagai pusat kegiatan, pusat ibadah, juga pusat kegiatan ekonomi," kata dia.

Pada kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk menjalin silaturahim antara peserta tur dari Elhijab dengan pengurus masjid Katedral Moskow. Rombongan Elhijab memberikan kenang-kenangan Alquran, serta oleh-oleh khas Indonesia yaitu dodol sebagai simbol silaturahim dengan pengurus masjid.

Rombongan Elhijab mengunjungi Masjid Katedral Moskow.

Ustaz Syamsuddin Nur yang juga ikut dalam tur ini mengatakan banyak hikmah yang bisa diambil dengan mengunjungi masjid Moskow ini. Dengan melihat masjid Moskow, jamaah bisa melihat indahnya hasil dakwah Rasulullah hingga tersebar ke Rusia. Yang menarik, kata dia, masjid ini mempersilakan non-Muslim masuk ke dalam masjid.

"Sehingga itu tidak menutup mereka untuk mendapatkan hidayah. Bagi yang berpakaian 'agak seksi' diberi jubah yang sopan sehingga boleh masuk. Jadi bukan karena mereka pakai pakaian seksi maka mereka jadi enggak boleh masuk," kata ustaz yang akrab disapa Syam ini.

Menurut dia, metode dakwah yang dilakukan oleh Masjid Katedral Moskow ini bisa ditiru masjid di Indonesia. Masjid Katedral Moskow berdakwah melalui seni. Hal ini bisa dilihat dari pajangan dan lukisan yang ada di dinding museum masjid di lantai tiga yang memajang mengenai rukun iman, rukun islam, shalat dan zakat.

"Ini jelas sekali mereka berdakwah bukan hanya untuk Muslim. Di tiang-tiangnya dijelaskan apa itu zakat dan shalat," kata dia.

​Foreign Communication Masjid Katedral Moskow Ramil mengatakan Muslim di Rusia kini mencapai 20 juta yang tersebar di beberapa kota termasuk Moskow. Islam di Rusia sudah memiliki sejarah panjang sejak ratusan tahun lalu. Kini, Muslim di Rusia memiliki banyak organisasi.

"Kalau dilihat foto kegiatan di masjid saat shalat Jumat atau perayaan Idul Adha, banyak sekali Muslim yang ikut," kata dia.

Islam di Rusia juga semakin berkembang dengan mulai banyak pameran industri halal. Menurut dia, soal industri halal ini bukan hanya penting untuk Islam namun juga untuk ekonomi Rusia. Dengan adanya industri halal, Rusia bisa mengundang banyak negara Muslim untuk ikut terlibat dan mengembangkan ekonomi di Rusia melalui industri halal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement