REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Para pemimpin negara-negara Eropa dan Presiden Amerika Barack Obama melakukan diskusi untuk memberikan perpanjangan sanksi kepada Rusia. Sanksi diberikan kepada Rusia karena Rusia ikut campur masalah dalam negeri Ukraina dan mengebom Suriah.
Diskusi tersebut dihadiri Kanselir Jerman Angela Merkel dan sejumlah pemimpin Eropa dari Inggris, Prancis, Italia dan Spanyol. Saat ini pemimpin Eropa merasa khawatir dengan sikap presiden terpilih Amerika, Donald Trump, sebab mereka menilai Trump akan berpihak kepada Rusia.
Seorang pejabat Jerman mengatakan, saat ini situasi sangat krisis. "Uni Eropa dan Obama sedang mencari cara memberikan tambahan sanksi kepada Rusia. Namun kami khawatir Presiden Amerika terpilih yang baru akan berubah pikiran dan mengubah semua yang telah kami lakukan," katanya, Rabu (16/11).
Para pemimpin Eropa saat ini takut Trump akan bergeser ke Rusia, sebab sinyal ke sana sangat kuat. Mereka takut Trump akan mengubah kebijakan Amerika yang sebelumnya anti Rusia menjadi berteman baik dengan Rusia.
Para pejabat Eropa juga khawatir Rusia akan memanfaatkan waktu sebelum pelantikan Trump menjadi Presiden Amerika untuk menyerang Suriah dan Ukraina.
"Suriah akan menjadi agenda dalam diskusi kami. Apalagi Rusia kemarin melakukan serangan misil kepada kelompok oposisi Suriah," ujar seorang diplomat Eropa.
Namun, Kremlin menyatakan akan tetap mengikuti dan menjaga moratorium serangan udara ke Aleppo. Sebelumnya, para pemimpin Eropa mengecam Rusia yang melakukan serangan bom ke Aleppo dan melukai warga sipil.