Kamis 17 Nov 2016 12:57 WIB

Kadin: Penyerapan Anggaran Infrastruktur Harus Lebih Berkualitas

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
Seorang pekerja di sebuah proyek infrastruktur
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Seorang pekerja di sebuah proyek infrastruktur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah ‎memiliki fokus lebih besar dalam pembangunan infrastruktur nasional. Perbaikan sektor ini diharap mampu menumenunjang njang pemerataan serta meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional.

Meski demikian, pemerintah diharap bisa melakukan persiapan yang lebih matang dalam pembangunan infrastruktur. Ini sebagai langkah antisipasi dalam meningkatkan alokasi belanjan infrastruktur, mulai dari studi kelayakan, mekanisme lelang, pembebasan lahan, serta aspek-aspek lainnya.

"Penyerapan anggaran yang berkualitas menjadi salah satu indikator efisiensi dalam pengalokasian, tentunya dengan tetap memperhatikan kualitas pengeluaran atau hasilnya," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kontruksi dan Infrastruktur Erwin Aksa, Kamis (17/11).

Erwin menuturkan, pengerjaan infrastruktur yang lebih berkualitas bisa mempermudah pengembangan pemerataan infrastruktur. Hal tersebut akan berdampak pada pertumbuhan pusat-pusat perekonomian baru sehingga berdampak ke perekonomian nasional. Pemerataan ini pun bisa mengurangi ketimpangan antar wilayah.

Hingga kini Jawa masih mendominasi ekonomi nasional karena infrastrukturnya paling maju, dengan sumbangsih 58 persen PDB nasional berasal dari Jawa. Sebaliknya Maluku dan Papua yang minim infrastruktur baru bisa menyumbang 2,37 persen PDB, padahal luas wilayahnya lebih dari tiga kali lipat wilayah pulau Jawa.‎

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement