Kamis 17 Nov 2016 13:17 WIB

Dokter Mogok Kerja, Pasien RSUD Arifin Achmad Terbengkalai

Red: Agus Yulianto
Seorang anak menjalani perawatan akibat menderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Riau, Rabu (3/2).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Seorang anak menjalani perawatan akibat menderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Riau, Rabu (3/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Ratusan Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru yang terdiri dari dokter, perawat dan pelayanan kesehatan melanjutkan aksi mogok kerja, Kamis (17/11). Akibatnya, sejumlah pelayanan kesehatan terganggu selama tiga hari belakangan ini.

Seorang pasien yang mendapat rujukan dari Rumah Sakit Efarina Kerinci ke RSUD Arifin Achmad, Suro (40 tahun) menyampaikan keluhannya karena belum mendapatkan tindakan medis atas penyakit yang dideritanya. "Kami sudah jauh-jauh datang dari Rengat namun belum juga ditangani. Harapannya secepat mungkin dapat mendapat tindakan soalnya penyakit kalau ditahan akan tambah parah," kata Suro di Pekanbaru, Kamis (17/11).

Suro mengaku, sudah berada di Pekanbaru sejak Jumat (11/11) lalu. Serangkaian pengecekan kesehatan sudah ditempuh mulai dari cek sampel darah, ronsen dan lainnya di RSUD Arifin Achmad. Dikatakannya, menurut keterangan dari pihak Rumah Sakit, ia menderita penyakit batu ginjal dan akan segera mendapatkan tindakan lanjutan yakni operasi.

Namun, sudah tiga hari dari semenjak Rabu lalu, Suro bersama istrinya masih menunggu proses medis lanjutan dari rumah sakit. "Kemarin dokternya belum datang (Poli anastesi). Saya disuruh datang hari ini, namun sampai sekarang masih menunggu, sampai jam 12.00 WIB. Kalau belum datang kami mungkin lanjutkan besok," kata Suro.