Kamis 17 Nov 2016 14:18 WIB

Ini Pemimpin Negara Pertama yang akan Bertemu Trump

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Shinzo Abe
Foto: Reuters
Shinzo Abe

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK --  Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, akan menjadi pemimpin asing pertama yang mengadakan pertemuan dengan Presiden AS terpilih, Donald Trump. Pertemuan itu diadakan di tengah kekhawatiran Tokyo atas arah kebijakan luar negeri yang akan dikeluarkan oleh sekutu terbesarnya di bawah kepemimpinan Trump.

Seperti dilansir dari BBC, pertemuan akan berlangsung di New York, Kamis (17/11), waktu setempat. Abe menyempatkan diri singgah ke New York sebelum melanjutkan perjalanan ke pertemuan Asia-Pasifik di Peru.

Namun, rincian pertemuan Abe dengan Trump tidak dibeberkan secara jelas. Pejabat senior Kementerian Luar Negeri Jepang, Tetsuya Otsuru, mengatakan pembicaraan serius jarang dilakukan secara informal.

"Kami ingin menjaga aliansi kami dengan Amerika Serikat selama masa transisi," ujar Otsuru, dikutip dari BBC.

Dalam kampanyenya, Trump pernah mengatakan Jepang dan Korea Selatan perlu membayar lebih jika ingin mempertahankan pasukan AS di Asia.

Baca juga,  Donald Trump Menangkan Pilpres AS.

Trump juga mengutuk kesepakatan perdagangan yang diinisiasi Presiden Obama dengan Jepang dan negara-negara Pasifik lainnya. Sedangkan, Jepang dan AS telah menjadi sekutu sejak akhir Perang Dunia II, ketika AS membantu Jepang membangkitkan perekonomian.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement