Kamis 17 Nov 2016 16:57 WIB

Kehidupan Suku Aborigin di Australia Memburuk

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Warga Aborigin
Foto: Reuters
Warga Aborigin

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Laporan Komisi Produktivitas menunjukkan kalau kehidupan suku asli Australia, suku Aborigin dan penduduk asli Selat Torres mengalami stagnasi. Bahkan semakin buruk sejak 2014 lalu. Ini terlihat semakin tingginya kesulitan hidup dan meningkatnya kekerasan di lingkungannya.

Selain itu tak ada upaya untuk mengurangi kekerasan dari keluarga maupun lingkungan mereka. Warga di suku aborigin ada juga yang menyakiti diri mereka sendiri. Ada juga warga yang dilecehkan oleh orang lain.

Meskipun kehidupan suku Aborigin menurun namun sebenarnya ada peningkatan. Antara lain 11 persen dari orang dewasa Aborigin  bekerja dan mendapatkan pendapatan tetap dibandingkan pada tahun 2014-2015. Selain itu, angka kematian bayi menurun.

Wakil Ketua Komisi Produktivitas Karen Chester mengatakan, seharusnya laporan ini menjadi perhatian Pemerintah Australia. "Saat ini kita berlomba dengan waktu menghadapi nasib suku asli Australia," katanya seperti dilansir BBC, Kamis, (17/11).

Pada akhirnya, kata Chester, tak perlu kaget jika tidak melihat adanya kemajuan hidup mereka. Seharusnya ada kebijakan untuk mengevaluasi apakah program pemerintah yang diberikan kepada mereka bekerja atau tidak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement