Dirut PT Bio Farma Iskandar menyampaikan peran Bio Farma dalam pengembangan kemadirian vaksin di negara-negara Islam pada konferensi pers dalam penutupan Workshop Manajemen Industri Vaksin di Bio Farma, Kota Bandung, Kamis (17/11). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)
Dirut PT Bio Farma Iskandar berpidato saat penutupan Workshop Manejemen Produksi Vaksin, di Bio Farma, Kota Bandung, Kamis (17/11). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)
Dirut PT Bio Farma Iskandar berbincang dengan Martin Eisenhawer dari WHO pada penutupan Workshop Manajemen Industri Vaksin di Bio Farma, Kota Bandung, Kamis (17/11). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)
Corporate Secretary Biofarma, M Rahman Rustan menjelaskan alur produksi pada Martin Eisenhawer dari WHO pada penutupan Workshop Manajemen Industri Vaksin di Bio Farma, Kota Bandung, Kamis (17/11). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)
Peserta mendapat penjelasan dari petugas saat berkeliling Bio Farma disela-sela "Workshop Manajemen Industri Vaksin" di Bio Farma, Kota Bandung, Kamis (17/11). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)
Para peserta dengan pakaian lab pada penutupan Workshop Manajemen Industri Vaksin di Bio Farma, Kota Bandung, Kamis (17/11). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dirut PT Bio Farma Iskandar menyampaikan peran Bio Farma dalam pengembangan kemandirian vaksin di negara-negara Islam pada konferensi pers dalam penutupan Workshop Manajemen Industri Vaksin di Bio Farma, Kota Bandung, Kamis (17/11).
Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat menghasilkan pemikiran-pemikiran untuk mendorong kemajuan dan kemandirian negara-negara Islam dalam memproduksi vaksin bagi kemanfaatan dan kesehatan manusia.
Advertisement