Kamis 17 Nov 2016 23:47 WIB

AIDA Meminta Aksi Pelemparan Bom di Gereja Oikumene Diusut Tuntas

Red: Teguh Firmansyah
Tim Laboratorim Forensik Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi ledakan di Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (14/11).
Foto: Antara/Amirullah
Tim Laboratorim Forensik Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi ledakan di Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aliansi Indonesia Damai (AIDA) meminta kepolisian mengusut tuntas aksi peledakan bom di Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Samarinda pada Ahad (13/11).

"Kami mendorong pihak kepolisian bekerja secara optimal untuk mengusut tuntas kejahatan terorisme di Samarinda, dan menjerat para pelakunya sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Direktur AIDA Hasibullah Satrawi, di Menteng, Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan AIDA, lembaga yang memacu pemberdayaan dan kampanye perdamaian melalui kisah korban terorisme, mengutuk aksi kekerasan di Samarinda yang telah menyerang anak-anak itu.

Saat ini, pihak kepolisian juga perlu bekerja lebih keras untuk mencegah timbul aksi teror serupa di daerah-daerah lainnya, ujarnya. "Dalam kasus ini, kami berharap tidak ada pihak yang terprovokasi dengan aksi kekerasan tersebut," kata Hasibullah.