REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI - Dalam sepekan, lebih dari 300 migran asal Libya tewas di Perairan Mediterania. Pada Kamis (17/11), dilaporkan sebuah perahu karet yang membawa migran Libya kembali terbalik di Mediterania dan menewaskan lebih dari 100 penumpangnya.
Médecins Sans Frontières (MSF) mengatakan, dalam kecelakaan terakhir itu, hanya 27 korban yang bisa diselamatkan. Padahal perahu karet tersebut membawa penumpang sebanyak 130 orang.
"27 orang dan tujuh jenazah sekarang ada di kapal Bourbon Argo, setelah kapal yang membawa 130 orang terbalik. Hanya mereka yang selamat. Tragedi ini tak tertahankan," tulis MSF dalam akun Twitter resmi, dikutip dari The Guardian.
Keberangkatan migran dari Libya terus berlanjut meski cuaca di Perairan Mediterania sangat buruk. Lebih dari 3.2pp orang berhasil diselamatkan dari perahu karet yang kelebihan muatan sejak Sabtu pekan lalu.
Migrant Offshore Aid Station (MOAS) yang berbasis di Malta, ikut menyumbangkan dua kapal penyelamat. Mereka mengatakan jumlah korban tewas bisa jauh lebih tinggi mengingat banyak perahu terbalik yang tidak terdeteksi.
Kementerian Dalam Negeri Italia menyatakan, Italia telah menerima lebih dari 167 ribu migran sejak awal tahun. Angka tersebut telah melewati jumlah migran yang diterima Italia pada 2015 sebanyak 153 ribu orang.