Jumat 18 Nov 2016 09:04 WIB

Pengamat: Tindakan AKBP Brotoseno Memalukan Polri

 Ketua Tim Satgas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli), Irwasum Mabes Polri , Komjen Pol Dwi Priyatno.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Tim Satgas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli), Irwasum Mabes Polri , Komjen Pol Dwi Priyatno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan mengapresiasi kinerja tim Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) Polri dalam pengungkapan kasus dugaan suap senilai Rp 3 miliar, yang melibatkan AKBP Brotoseno.

"Kami apresiasi tindakan tegas tim Saber Pungli Mabes Polri dengan pimpinan Komisaris Jenderal Pol Dwi Priyatno (Irwasum Polri)," katanya di Jakarta Jumat (18/11).

Edi mengatakan kasus suap yang menjerat perwira menengah kepolisian itu mencoreng nama baik dan citra Polri, sehingga perlu adanya tindakan tegas terhadap oknum polisi tersebut. "Apa yang dilakukan Brotoseno sangat memalukan institusi Polri," ujar Edi.

Mantan komisioner Kompolnas itu juga menyatakan, tindakan Brotoseno yang telah menyalahgunakan wewenang sebagai aparat penegak hukum, harus diberikan sanksi tegas jika nanti terbukti di pengadilan.

Edi menekankan AKBP Brotoseno pantas diberikan pemberhentian dengan tidak hormat (PTDH) agar menjadi pembelajaran bagi seluruh anggota Polri lainnya.

Sebelumnya, tim Satgas Saber Pungli Polri telah menangkap perwira menengah Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Brotoseno dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang diduga menerima uang suap sebesar Rp 3 miliar.

"Benar ada OTT (operasi tangkap tangan) dari tim Satgas Saber Pungli diserahkan ke Bareskrim," kata Inspektur Pengawas Umum Polri Komisaris Jenderal Polisi Dwi Priyatno di Jakarta, Kamis (17/11).

Dwi menuturkan AKBP Brotoseno diduga melakukan tindakan pemerasan terkait proyek cetak sawah dengan luas ribuan hektare di Ketapang, Kalimantan Barat.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement