Jumat 18 Nov 2016 09:08 WIB

Pengamat: Efek Kemenangan Trump Masih Jadi Teka-Teki

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Bilal Ramadhan
Donald Trump dan tim suksesnya menuju Gedung Putih
Foto: VOA
Donald Trump dan tim suksesnya menuju Gedung Putih

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Donald Trump berhasil membalikkan berbagai prediksi dan hasil polling pra-pemilu dengan memenangkan kursi Presiden Amerika Serikat. Namun, tidak lama berselang, gelombang protes dan kekhawatiran terhadap rezim Trump menyebar di seluruh dunia.

Director of International Studies Washington College, Andrew L Oros menyampaikan, efek kemenangan Trumph sendiri masih menjadi teka-teki. Termasuk mengenai pertanyaan bagaimana Trump bisa memperoleh kemenangan serta bagaimana nasib Amerika di bawah kepemimpinannya.

Bagi Andrew, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini sebenarnya belum bisa diketahui secara pasti, karena Trump belum mengeluarkan kebijakan apa pun. Sehingga langkah selanjutnya hanya bisa diprediksi berdasarkan pernyataan-pernyataan Trump semasa kampanye.

“Dari sisi politik, tidak begitu jelas apa efek langsung dan efek jangka panjang yang akan timbul. Meskipun bisa tampaknya ada agenda yang lebih konservatif yang akan dikejar,” ujar Andrew.

Menurutnya, bagi Amerika secara khusus, sejak masa kampanye, pemilu ini terlihat telah memecah belah begitu banyak rakyat Amerika yang mendukung masing-masing kandidat.

Meski demikian, Andrew menambahkan, hal yang cukup penting untuk disadari adalah bagaimana fenomena ini mampu meningkatkan diskusi di antara rakyat Amerika terkait isu-isu yang ada. Termasuk dalam mengkritisi sistem pemilu yang berlaku saat ini.

“Mungkin akan ada diskusi yang berkelanjutan untuk mengubah sistem electoral college dalam taraf tertentu. Amerika memiliki 27 amandemen yang diratifikasi, jadi saya melihat hal itu sebagai sesuatu yang bisa saja terjadi,” ujarnya.

Selain itu, Andrew juga mengatakan efek kemenangan Trump terhadap negara-negara di Asia lebih sulit diprediksi. Usai pengumuman hasil pemilu, warga dunia menyaksikan efek yang timbul pada pasar finansial dan perekonomian global. Misalnya dengan munculnya gejolak nilai mata uang di berbagai negara di dunia.

Namun, ia menilai hal ini sebagai hal yang wajar. Mengingat karakter perekonomian global yang selalu berubah. “Di Asia, efek kemenangan Trump lebih tidak jelas. Tapi satu hal yang pasti adalah bahwa Transpasific Partnership (TPP) akan mati, dan sekutu AS di Asia merasa sangat khawatir dengan apa yang akan dilakukan oleh presiden baru,” kata Andrew.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement