REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden terpilih AS Donald Trump memilih purnawirawan Letjen Michael Flynn sebagai penasihat keamanan nasional, menurut penasihat senior Trump.
Flynn menjabat sebagai direktur Badan Pertahanan Intelijen dalam pemerintahan Obama selama dua tahun hingga pensiun pada April 2014.
Setelah pensiun, dia kerap tampil di saluran berita pemerintah Rusia RT sebagai analis. Dia bahkan berpartisipasi dalam makan malam perayaan ulang tahun sluran tersebut di Moskow pada 2015.
Pensiunan jenderal bintang tiga tersebut juga dikenal dengan sentimen anti-Muslim. Dia menyabut Islam sebagai kanker dalam wawancara dengan Washington Post.
Dilansir dari Al Araby, Jumat (18/11), Flynn juga mengungkapkan pandangan Islamofobianya di Twitter. Pada Febrari dia menulis: "Takut terhadap Muslim itu rasional. Sampaikan ini pada yang lain."
Flynn menjadi penasihat dekat Trump selama kampanye pemilu dan bekerja dengannya mengenai isu keamanan nasional selama masa transisi.
Penunjukannya akan menjadikannya salah satu orang paling berkuasa di pemerintah AS. Dia memberi pengaruh besar pada Pentagon, Departemen Luar Negeri dan CIA.
Namun, belum jelas apakah Flynn menerima posisi tersebut.