REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman menyatakan optimistis timnya segera meninggalkan papan tengan Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016. Ia menegaskan, Persib tidak mau terus tercecer di papan tengah.
Selama ini, kata Djadjang, Maung Bandung berkutat di papan tengah, turun naik di peringkat delapan, sembilan dan sepuluh. Saat ini, Maung Bandung ada di posisi sembilan dengan nilai 41 hasil sebelas kali menang, delapan seri, dan delapan kalah.
Menurut Djadjang, pertemuan melawan Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat pada Sabtu (19/11) sangat strategis bagi Persib untuk bisa membidik target meninggalkan papan tengah.
Laga ini juga merupakan ajang balas dendam bagi Persib yang kalah telak 0-4 saat bertandang ke kandang Semen Padang di Stadion Haji Agus Salim. Kekalahan itu terbesar yang dialami Persib musim ini. Kekalahan telak diderita seusai mengalahkan Persipura Jayapura 2-0.
"Pertandinan putaran pertama memalukan kita, masih ada dalam ingatan terburuk. Besok ingin memenangkan pertandingan. Mudah-mudahan bisa," katanya.
Djadjang Nurdjaman menilai Semen Padang tetap tim kuat meski tanpa tiga pilar utamanya. Ketiga pemain yang absen tersebut adalah Ricko Simanjuntak dan Lee Gil-hoon karena akumulasi kartu, serta cederanya Hengki Ardiles.
Ia tak akan terkecoh oleh absennya ketiga pemain itu, mereka tetap solid dan punya beberapa pemain muda yang selalu termotivasi saat diturunkan.
"Saya sudah sangat berpengalaman dengan timpangnya kondisi tim lawan karena cedera atau akumulasi. Tapi, mereka akan tetap tampil baik dan menyulitkan," katanya.
Selain antisipasi lawan, ia melakukan evaluasi dan pembehanan di berbagai sektor sehingga bisa efektif melawan tim itu. Terlebih pelatih Semen Padang, Nil Maizar sebagai sosok yang memahami bagaimana menghadapi skema-skema menyerang dan bertahan Maung Bandung.
"Secara umum kami sangat siap untuk pertandingan esok hari," kata Djadjang.