Jumat 18 Nov 2016 23:54 WIB

Mentan: Tak Ada Impor Benih Pangan 2016

Red: Angga Indrawan
Petani kol memanggul hasil panennya, di Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Ahad (15/5). Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman memastikan stok pangan termasuk hasil pertanian menjelang Ramadhan dipastikan aman. (Foto: Dede Lukman Hakim)
Foto: Dede Lukman Hakim
Petani kol memanggul hasil panennya, di Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Ahad (15/5). Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman memastikan stok pangan termasuk hasil pertanian menjelang Ramadhan dipastikan aman. (Foto: Dede Lukman Hakim)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan tahun ini tidak ada lagi impor benih pangan yang masuk ke Indonesia dari luar negeri. Kalaupun ada yang masuk di Januari 2016, kata dia, itu merupakan pembelian di tahun 2015.

"Bukan tahun ini," tegasnya usai memberikan kuliah umum di Menara Pinisi Kampus Universitas Negeri Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (18/11).

Amran menyebutkan, impor bibit pangan tersebut sebanyak satu juta ton merupakan cadangan dan baru masuk pada Januari. Meski Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor itu masuk pada tahun 2016.

"Itu tiba Januari sebagai pembelian impor 2015 dan hanya cadangan, karena kapalnya baru tiba," ungkap pria kelahiran Bone, Sulsel ini.

Meski demikian pihaknya mengakui masih ada ketergantungan impor bibit pangan dari luar, tetapi saat ini Indonesia harus bangkit dan berinovasi tentunya bermula dari perguruan tinggi melakukan riset dan pengembangan pertanian. Selain itu, kata dia, Kementerian Pertanian tahun ini mulai membeli bibit pangan produksi diatas 10 ton, mengingat lahan pertanian sudah dibuka seluas tiga juta hektare di Indonesia.

"Kami jamin membeli benih produksi di atas 10 ton, semua kita beli, karena kami butuh tiga juta hektare dan gratis untuk petani untuk disalurkan pada 2017. Berapa pun produksi anak bangsa meski di atas 10 ribu kami beli, ini khusus jagung," ungkapnya menekankan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement