Sabtu 19 Nov 2016 06:50 WIB

Cina Masih Rahasiakan Misi Lanjutan ke Bulan

Cina akan Luncurkan Laboratorium Antariksa Kedua.
Foto: IBTimes
Cina akan Luncurkan Laboratorium Antariksa Kedua.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina menyatakan terus melakukan persiapan secara matang untuk menjalankan misi lanjutan ke permukaan bulan. Namun mereka masih merahasiakan lebih rinci mengenai hal itu.

"Sementara kami terus bekerja dan jika tiba waktunya akan kami sampaikan perkembangannya," kata Direktur Badan Antariksa Cina Wang Zhaoyao, Jumat (19/11) petang dalam jumpa wartawan di Beijing, serangkaian keberhasilan misi Shenzhou-11 tiba kembali ke bumi, setelah menjalankan misi luar angkasa selama satu bulan.

Wang Zhaoyao menuturkan keberhasilan misi Shenzhou-11 menandai terobosan dan lompatan lebih maju lagi pengembangan teknologi ruang angkasa Cina, untuk lebih mengeksplorasi alam semesta."Cina telah menetapkan tahap pengembangan program eksplorasi ruang angkasa hingga 2020, termasuk misi pendaratan di permukaan bulan," katanya.

Negeri Panda tersebut telah meluncurkan misi ulang-alik pertama ke bulan dengan pesawat ruang angkasa robotik pada 2014. Misi itu membuka jalan bagi rencana program negara itu membawa kembali sampel bulan.

Misi yang dijuluki misi Chang'e 5 Test 1 (CE5-T1) oleh beberapa pengamat program luar angkasa Tiongkok tersebut, misi kembali ke bumi untuk menguji teknologi masuk kembali ke bumi, yang diperlukan untuk program membawa kembali sampel bulan.

Misi tersebut dirancang untuk mengumpulkan data eksperimental dan mengkonfirmasi teknologi masuk kembali ke bumi, seperti panduan, navigasi dan kontrol, perisai panas, serta desain lintasan. Pengetahuan itu dihimpun untuk misi Chang'e-5, yang ditargetkan terbang pada 2017 yang mendarat di permukaan bulan dan membawa sampel bulan kembali ke Bumi.

Misi Chang'e 5 T1 sebenarnya merupakan penerbangan robotik keempat Cina sejak pengorbit Chang'e 1 diluncurkan pada 2007. Sejak itu, Cinatelah meluncurkan pengorbit kedua (Chang'e 2 tahun 2010) dan pendarat bulan pertama (Chang'e 3 tahun 2013). Misi Chang'e 3 juga membawa pendarat bulan pertama yang disebut Yutu ("Jade Kelinci") ke permukaan bulan.

Cina berambisi menjadi negara pertama yang mendarat di sisi jauh bulan. Misi bertujuan mempelajari kondisi geologi bulan pada sisi jauh atau juga dikenal sisi gelap. Negeri Panda pertama kali mengirim astronot ke luar angkasa pada 2003. Mereka melakukan beragam penelitian termasuk penempatan stasiun luar angkasa.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement