REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Tujuh terduga pelaku peledakan bom di Gereja Oikumene di Kelurahan Sengkotek, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Sabtu (19/11) pagi, dibawa ke Jakarta.
"Hari ini, ke tujuh terduga pelaku peledakan bom Gereja Oikumene dibawa ke Balikpapan selanjutnya diterbangkan ke Jakarta, untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut," kata Kapolda Kaltim Inspektur Jenderal Polisi Safaruddin, saat rilis tujuh terduga teroris di Mako Brimob Samarinda Seberang, Sabtu (19/11).
Dari pantauan, lima dari tujuh terduga teroris dengan tangan diborgol, digiring dari dalam Mako Brimob menuju mobil Gegana.
Proses pemindahan lima dari tujuh terduga pelaku peledakan bom di Gereja Oikumene dikawal ketat personel Densus 88 bersenjata laras panjang, disaksikan Kapolda, Wakil Gubernur Kaltim Mukmin Faisal, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kaltim Yos Sutomo, Wakil Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismail serta sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama di daerah itu.
Ke tujuh terduga pelaku peledakan bom di Gereja Oikumene tersebut kata Safaruddin yakni, J, S, JS, R, AD, GAP dan RPP, dua di antaranya ditangkap di Kabupaten Penajam Paser Utara pada Jumat (18/11). Ke tujuh terduga teroris tersebut lanjut Safaruddin terlibat mulai dari perencanaan, pembuaTan bom, membeli bahan yang digunakan untuk peledakan serta melakukan peledakan di Gereja Oikumene.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap eksekutor peledakan bom di gereja Oikumene dan barang bukti yang didapatkan di tempat kerjadian perkara (TKP) serta keterangan saksi, ke tujuh terduga teroris itu terlibat mulai dari perencanaan, pembuatan bom, membeli bahan serta mengeksekusi," jelasnya.
"Bahkan, mereka juga sempat melakukan pelatihan bagaimana cara merakit bom, sebelum melakukan peledakan di Gereja Oikumene," kata Safaruddin menambahkan.
Sementara, saksi lainnya dari 19 orang yang sempat dimintai keterangan tambah Safaruddin, telah dipulangkan. "Sebagian saksi yang sempat dimintai keterangan namun tidak terbukti sudah dipulangkan," tutur Safaruddin.