Sabtu 19 Nov 2016 14:14 WIB

Puluhan Ribu Orang di Seoul Tuntut Pengunduran Diri Presiden Korea Selatan

Rep: Puti Almas/ Red: Nidia Zuraya
Demonstran di Seoul, Korea Selatan menuntut Presiden Park Geun-hye turun dari jabatannya.
Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji
Demonstran di Seoul, Korea Selatan menuntut Presiden Park Geun-hye turun dari jabatannya.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Sebanyak 50 ribu orang diperkirakan melakukan aksi unjuk rasa menuntut Presiden Korea Selatan Park Geun Hye turun dari jabatannya pada Sabtu (19/11). Dilansir The Guardian, demonstran memadati jalan-jalan utama di pusat Ibu Kota Seoul dan meminta kepastian kapan skandal politi di negara itu berakhir. 

Para pengunjuk rasa diantaranya mulai terlihat memadati depan gerbang istana lama dan Balai Kota Seoul. Gelombang demonstrasi terbaru ini menjadi tekanan kuat bagi Park yang dituduh merusak demokrasi Korea Selatan dengan memanipulasi kekuatan dari rekan politiknya dan mengumpulkan kekayaan secara terlarang. 

Jaksa negara itu berencana secara resmi menetapkan Choi Soon Sil, yang dikenal menjadi orang kepercayaan Park sebagai tersangka pada Ahad (20/11) besok. Dalam beberapa hari berikutnya, interogasi dilakukan terkait skandal presiden perempuan tersebut. 

Nantinya para jaksa juga mencari dua terdakwa dalam skandal politik yang merupakan dua mantan ajudan Park. Mereka diyakini telah bersekongkol dengan Choi. 

Tersangka utama lainnya diketahui adalah seorang sutradara yang dikatakan menjadi asisten terdekat Choi. Parlemen Korea Selatan pada Kamis (17/11) lalu sepakat untuk menyetujui rancangan undang-undang yang menetapkan penunjukan jaksa khusus dalam penyelidikan skandal politik negara.

Protes yang digelar oleh masyarakat dari berbagai kalangan telah dilakukan setiap akhir pekan sejak skandal politik Park mencuat di media massa. Mereka seluruhnya menuntut pengunduran diri Park dan membawa berbagai spanduk untuk menyuarakan hal itu. Setidaknya 25 ribu petugas polisi dikerahkan dalam setiap unjuk rasa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement