REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu penyelenggara Parade Bhinneka Tunggal Ika, Budiman Sujatmiko, menjelaskan bahwa panitia tidak menyediakan uang transportasi kepada peserta.
"Kita mengundang berbagai macam organisasi dan kelompok. Itu kebijakan masing-masing kelompok, tapi jelas dari panitia tidak memberikan (uang)," kata Budiman di Jakarta, Sabtu (19/11) malam.
Ia juga menjelaskan bahwa penyelenggaraan Parade Bhinneka Tunggal Ika tidak berkaitan dengan aksi damai 4 November karena kegiatan tersebut hanya untuk merayakan perbedaan sebagai kekuatan NKRI. "Tidak ada kaitannya dengan 4 November. Kita ingin merayakan perbedaan sebagai kekuatan bangsa, sesuatu yang sah dan alami oleh sesama manusia," ujarnya.
Budiman mengatakan parade Bhinneka Tunggal Ika ini diharapkan tidak menjadikan perbedaan agama dan suku sebagai sesuatu yang harus dibesar-besarkan. "Demokrasi tidak ada kaitannya dengan suku dan agama," ujar Budiman.
Ia menambahkan penyelenggara akan mengadakan kegiatan serupa bertajuk kebudayaan dan Bhinneka Tunggal Ika. "Kita yang jelas akan evaluasi dulu, tetapi ini bukan (kegiatan) yang terakhir, belum bisa dipastikan waktunya, tetapi berkaitan dengan kebudayaan," ungkapnya.
Parade Bhinneka Tunggal Ika digelar pada Sabtu pagi di Bundaran Patung Arjuna Wiwaha dan Bundaran Tugu Tani sejak pukul 08.00 sampai 12.00 WIB. Tujuan aksi damai ini adalah merawat Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Kebinekaan Indonesia serta mempertahankan pemerintahan yang terpilih secara konstitusional dan menyerukan penegakan hukum yang tidak bisa diintervensi pihak mana pun.