Sabtu 19 Nov 2016 22:19 WIB

Pemkot Mataram akan Panggil Pemilik 'Hotel Mesum'

Red: Nur Aini
Aksi Mesum (ilustrasi)
Foto: BBC.WEB.ID
Aksi Mesum (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan memanggil para pemilik hotel yang terindikasi dan terbukti dijadikan sebagai tempat mesum.

"Untuk pemanggilan ini akan kami koordinasikan dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata selaku pihak yang berwenang dalam bidang perhotelan," kata Kepala Satpol PP Kota Mataram Chairul Anwar di Mataram, Sabtu (19/11).

Pernyataan itu dikemukakannya menanggapi usul dari Wakil Ketua DPRD Kota Mataram Muhtar yang meminta pemerintah kota untuk memanggil para pemilik "hotel mesum" tersebut. Chairul mengatakan dalam pemanggilan tersebut pemerintah kota akan mencoba melakukan dialog dengan para pemilik hotel agar pemerintah mengetahui apa yang menjadi kendala mereka dalam memenuhi target operasional usaha mereka sehingga menyalahgunakan izin hotel yang diberikan.

Pemanggilan ini sekaligus sebagai bentuk pembinaan dan peringatan terhadap para pemilik hotel agar tidak melakukan aktivitas yang melanggar izin operasional yang ada. "Jika kami sudah melakukan pembinaan dan peringatan, tetapi mereka tetap saja melakukan hal serupa berulang-ulang kita juga terpaksa mengambil langkah tegas terhadap izin operasional mereka," katanya.

Di sisi lain, pengawasan yang akan dilakukan adalah dengan meningkatkan kegiatan razia serupa, bekerja sama dengan pihak-pihak terkait. Dalam hal ini, Chairul berharap agar masyarakat bisa ikut berpartisipasi untuk memberikan laporan terhadap aktivitas masyarakat yang dinilai mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat. "Pada razia Selasa (15/11) kami berhasil menangkap puluhan pasangan, itu berkat laporan dari masyarakat karena mereka merasa resah dengan aktivitas itu," ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Kota Mataram Muhtar sebelumnya mengatakan dengan adanya pemanggilan itu, setidaknya para pemilik hotel memiliki tanggung jawab moral untuk tidak menerima pasangan-pasangan yang tidak jelas menyewa kamar mereka. "Jadi tidak hanya pelakunya yang ditangkap, tetapi juga pemilik hotelnya perlu diberikan peringatan dan pembinaan agar mengetahui komitmen dan moto Kota Mataram yang maju, religius dan berbudaya," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement