Ahad 20 Nov 2016 18:54 WIB

Beribadah kepada Allah Butuh Cinta dan Hati

Rep: mgrol86/ Red: Agung Sasongko
Jamaah mendengarkan tausiyah dari ustad saat Konvensi Pecinta Allah (KPA) 3 di Gandaria City, Jakarta, Sabtu (19/11)
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Jamaah mendengarkan tausiyah dari ustad saat Konvensi Pecinta Allah (KPA) 3 di Gandaria City, Jakarta, Sabtu (19/11)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Yuke Sumeru, mantan musisi  tahun 1980-an, menilai saat beribadah kepada Allah membutuhkan cinta dan perlu menghadirkan hati. Ia pun mengutip satu ayat dalam surah At-taubah,  “Tidak ada satu musibah yang terjadi tanpa seizin dari Allah barang siapa yang beriman kepada Allah maka akan Allah beri petunjuk melalui hatinya”.

Ketika umat Islam hendak memakmurkan masjid, kata dia, cobalah shalat berjamaah selama tujuh hari berturut-turut. Ketika sudah terbiasa, akan lebih mudah bagi umat Islam untuk datang ke masjid dan memakmurkannya. Juga bagi yang memulai menjaga diri dari maksiat, cobalah gunakan baju gamis selama sepekan.

"Dengan cara  pakai gamis juga saya melindungi diri dari maksiat, inipun sesuai dengan hadist Rasul bahwa pakaian yang aku cintai sebagai Rasul Allah adalah gamis” ujarnya

Menurut Ustaz Yuke, kunci dari hijrah itu harus dipaksakan. Masa lalu dijadikan triger untuk menuju Allah. "Islam itu seperti mobil sport digital, kunci manusia itu dihati karena berhubungan dengan Allah itu harus menghadirkan hati dan cinta," kata dia,

Ustaz Yuke sangat mengapresiasi acara Konvensi Pecinta Allah (KPA), "Acara yang majemuk seperti ini setengah dakwah setengah entertain ini bagus, kolaborasi antara entertain dengan dakwah. Karena masyarakat saat ini kalau hanya diberi dakwah saja akan bosan” tutupnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement