Ahad 20 Nov 2016 23:28 WIB

Orang Tua Diharapkan Bisa Menemani Anak ke Sekolah

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Winda Destiana Putri
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menghadiri perayaan Hari Angklung atau Angklung Days di halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Minggu (20/11).
Foto: Antara//Agus Bebeng
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menghadiri perayaan Hari Angklung atau Angklung Days di halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Minggu (20/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menghimbau kepada seluruh orang tua untuk menemani anaknya yang hendak pergi dan pulang dari sekolah. Selain itu, anak-anak yang hendak pergi atau pulang dari sekolah diharapkan bisa berjalan secara kelompok dan menghindari sendirian.

Hal ini terkait dengan kasus penodongan kepada siswa SMP dan pembegalan terhadap mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Bandung beberapa waktu lalu. “Antisipasinya semua pihak siap. Anak-anak kalau bisa ditemani oleh orang tuanya atau bergerombol jangan sendirian. Apalagi kemudian pake motor malam hari jangan sendirian,” ujarnya kepada wartawan di Gedung Sate usai menghadiri acara Angklung’s Day, Ahad (20/11).

Ia menuturkan, pengamanan pun harus lebih ditingkatkan. Sehingga, dirinya mengapresiasi Polrestabes Bandung yang sudah menangkap pelaku pembegalan mahasiswa dan berharap segera menangkap pelaku penodongan kepada siswa SMPN. Dengan begitu, diharapkan kasus penodongan dan pembegalan bisa segera tuntas.

Menurutnya, polrestabes dan jajarannya sudah bekerja untuk menangkap siapa saja yang melakukan tindakan kriminal. Selain itu, penegakan hukum terhadap pelaku kriminal yang dilakukan oleh Polri dan TNI merupakan jaminan keamanan. “Antisipasi kita, anak pelajar kalau berjalan harus bergerombol terutama ditempat yang sepi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement